Jakarta (Greeners) – Menjelang perayaan Natal 2025, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengerahkan pasukan orange untuk melakukan kerja bakti membersihkan gereja dan lingkungan sekitarnya di seluruh wilayah Jakarta. Langkah ini guna memastikan tempat ibadah dalam kondisi bersih, rapi, dan nyaman.
Gereja yang menjadi sasaran kerja bakti tersebar di lima wilayah kota. Di Jakarta Timur, kegiatan berlangsung di Gereja HKBP Kramat Jati, GKPO Immanuel, Gereja Pouk Lahai Roi, dan Gereja Katolik Paroki Santo Yoseph. Sementara, di Jakarta Selatan, pembersihan berlangsung di HKBP Sudirman, GPIB Bukit Moria, GBI Fatmawati, serta Gereja Katolik Paroki Ratu Rosari.
Di Jakarta Barat, petugas membersihkan Gereja Katolik Trinitas dan Gereja Katolik Maria Kusuma Karmel. Untuk wilayah Jakarta Utara, kegiatan mencakup Gereja Katolik Santo Andreas Kim Tae Gon dan Gereja Protestan Oikumene Pouk. Sedangkan di Jakarta Pusat, kerja bakti berlangsung di Gereja Katedral Sawah Besar, GPIB Immanuel Gambir, GSJA CWS Senen, dan Gereja Katolik Hati Kudus Kramat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan kegiatan bersih-bersih gereja sudah berlangsung sejak sepekan menjelang Hari Raya Natal. Dalam pelaksanaannya, petugas kebersihan mendapat dukungan armada pengangkut sampah serta penempatan tempat sampah (dust bin) di sejumlah titik. Hal itu untuk memudahkan proses pembersihan.
“Petugas membersihkan area dalam dan luar gereja, mulai dari halaman, akses masuk, hingga area parkir. Fokus kami adalah memastikan seluruh area gereja bersih dan nyaman agar umat dapat beribadah dengan khidmat,” ujar Asep dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/12).
Selain membersihkan area gereja, petugas juga merapikan lingkungan sekitar, seperti jalan, trotoar, dan fasilitas umum. Pengangkutan sampah juga rutin untuk mencegah penumpukan. Terutama di lokasi-lokasi yang berpotensi mengalami peningkatan aktivitas selama perayaan Natal.
Lingkungan Bersih agar Ibadah Khusyuk
Menurut Asep, kebersihan lingkungan bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan membutuhkan peran serta seluruh elemen masyarakat. Ia menilai lingkungan yang bersih turut mendukung suasana ibadah yang khusyuk serta memperkuat keharmonisan sosial di tengah keberagaman warga Jakarta.
“Lingkungan yang bersih akan menciptakan rasa nyaman dan mendukung kekhidmatan ibadah. Karena itu, kami memberi perhatian khusus pada kebersihan gereja dan sekitarnya agar perayaan Natal berlangsung dengan aman, nyaman, dan penuh makna,” tambahnya.
Asep juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan selama perayaan Natal dengan membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Ia juga meminta masyarakat menjaga fasilitas umum sebagai ruang bersama.
Bagi Asep, kerja bakti ini tidak hanya soal kebersihan, tetapi juga menjadi simbol semangat toleransi dan persaudaraan antarumat beragama. Ia berharap melalui lingkungan yang bersih perayaan Natal dapat berlangsung lebih khidmat dan harmoni sosial di Jakarta semakin kuat.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia











































