Jakarta (Greeners) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyemprot 4.000 liter water mist di sejumlah titik strategis Ibu Kota. Upaya ini untuk menekan polusi udara yang semakin mengkhawatirkan.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan bahwa penyemprotan berlangsung di area dengan tingkat aktivitas tinggi. Di antaranya Dukuh Atas, TB Simatupang, Fatmawati, Bundaran HI, MH Thamrin, dan Lapangan Banteng. Menurutnya, langkah ini membantu menurunkan konsentrasi partikel polutan, khususnya PM2.5, serta menciptakan ruang publik yang lebih sehat.
“Polusi udara adalah tantangan besar Jakarta. Melalui aktivasi water mist ini, kami berupaya menekan konsentrasi polutan sekaligus meningkatkan warga tentang pentingnya menjaga kualitas udara,” kata Asep dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/9).
Selain penyemprotan, DLH juga menyiagakan mobile videotron yang berkeliling menampilkan pesan edukatif terkait pengendalian polusi udara. DLH mengajak masyarakat untuk lebih sadar dan berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, antara lain dengan rutin melakukan uji emisi kendaraan dan menggunakan transportasi umum.
Asep menegaskan bahwa pengendalian polusi tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah. Menurutnya, perlu partisipasi aktif dari masyarakat, dunia usaha, dan komunitas untuk mewujudkan Jakarta yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Bagian dari Jakarta Eco Future Fest (JEFF) 2025
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian pra-event Jakarta Eco Future Fest (JEFF) 2025 yang akan berlangsung pada 25–26 September di Cibis Park, Jakarta Selatan.
JEFF 2025 akan menampilkan berbagai inovasi ramah lingkungan. Di antaranya produk daur ulang, inisiatif bisnis berkelanjutan, serta program edukatif seperti talkshow dan workshop kreatif “Bersih-bersih Lemari”. Selain itu, juga ada instalasi seni Garden of Waste dan Trash to Treasure, yaitu program penukaran sampah dengan produk ramah lingkungan.
Tak hanya itu, festival ini juga menghadirkan Eco Market, pengalaman VR bertema lingkungan, showcase komunitas, treasure hunt, dan pertunjukan musik.
“JEFF 2025 menjadi ruang belajar, inspirasi, sekaligus perayaan gaya hidup berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan,” tutup Asep.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia











































