Warga Bondowoso Gelar Aksi Bersih Sungai, 619,65 Kg Sampah Terangkut

Reading time: 2 menit
Warga Bondowoso menggelar aksi bersih sungai. Foto: Ecoton
Warga Bondowoso menggelar aksi bersih sungai. Foto: Ecoton

Jakarta (Greeners) – Dalam rangka memperingati Hari Sungai Internasional, berbagai elemen masyarakat di Bondowoso, Jawa Timur, menggelar aksi bersih-bersih Sungai Selokambang. Kegiatan ini berhasil mengumpulkan 619,95 kilogram sampah plastik dari sungai yang menjadi salah satu sumber air utama di wilayah tersebut.

Aksi ini merupakan kolaborasi Komunitas Sarka Space bersama Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton). Selain itu, juga melibatkan 130 pegiat lingkungan. Di antaranya siswa pencinta alam SMA Bondowoso, Komunitas Mahasiswa Bondowoso, UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Sampeyan Setail, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bondowoso, serta DPRD Kabupaten Bondowoso.

Koordinator Kampanye Ecoton, Alaika Rahmatullah, mengungkapkan bahwa dalam kegiatan ini ada brand audit yang menemukan 6.997 lembar sampah plastik. “Dari hasil brand audit, 51 persen merupakan sampah tas kresek, dan 14 persen berupa saset kopi,” ungkapnya.

Dari total temuan sampah plastik tersebut, sebanyak 51,4 persen merupakan tas kresek. Kemudian, saset kopi Kapal Api sekali seduh sebesar 14,6 persen dan kemasan snack kentang goreng produksi PT Golden Leaves Jaya sebesar 4,7 persen.

BACA JUGA: Petani Ciamis Gelar Panen Raya Pepaya Calina di Hari Tani Nasional

Produk dari Wings seperti Mie Sedap dan So Klin menyumbang 3,8 persen, sementara Mayora (Malkis, Roma) sebesar 2,8 persen. Selanjutnya, bungkus rokok mild seperti Camel dan HM Sampoerna menyumbang 2,3 persen. Kemudian, produk Nabati sebesar 0,9 persen, dan sisanya berasal dari berbagai merek lain sebesar 0,5 persen.

Ketua Panitia Pelaksana, Tiara Sukma Wardani, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya mikroplastik dan pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan.

“Kami ingin masyarakat terlibat langsung melalui aksi nyata seperti bersih-bersih sungai dan memilah sampah, serta mendorong kolaborasi antara komunitas, lembaga, dan pemerintah,” ujarnya.

Ia menambahkan, sampah yang terkumpul tidak akan mereka buang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Komunitas Sarka Space akan mengelola langsung sampah tersebut untuk mendukung pengelolaan sampah berbasis komunitas.

Besarnya Masalah Sampah di Bondowoso

Kabupaten Bondowoso hingga kini masih menghadapi permasalahan serius terkait pengelolaan sampah. Setiap hari, 60 hingga 65 ton sampah dibuang ke TPA, sementara luas TPA yang tersedia hanya sekitar 1,5 hektare.

Kajian terbaru dari Ecoton dan Sarka Space juga menunjukkan bahwa pencemaran mikroplastik di Bondowoso sudah pada level yang mengkhawatirkan. Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton, Rafika Aprilianti, menyebut bahwa mikroplastik ditemukan baik di udara maupun air sungai di kabupaten tersebut.

“Kajian kualitas udara dan kualitas air menunjukkan bahwa udara kota Bondowoso di Jalan HOS Cokroaminoto, Kademangan Kulon terdapat mikroplastik sebanyak tujuh partikel dalam dua jam. Sementara, kadar mikroplastik di air Sungai Balekambang sebanyak 28 partikel per 10 liter,” ungkap Rafika.

BACA JUGA: Warga Lintas Iman Banyuwangi Mengolah Buah Naga Jadi Selai

Jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan di air adalah filament sebanyak 16 partikel. Kemudian, mikroplastik jebis fiber sebanyak 10 partikel, dan fragmen sebanyak 2 partikel. Keberadaan mikroplastik di air dan udara menjadi indikator tingginya volume sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik.

Untuk mengatasi masalah ini, Kepala DLH Bondowoso, Aries Agung Sungkowo, menyebut pemerintah telah menerbitkan Surat Edaran Bupati Nomor 270 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Sampah Secara Mandiri. Kebijakan ini menjadi turunan dari Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2023 tentang Pengurangan Penggunaan Plastik.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top