Jakarta (Greeners) – Lebih dari 300 siswa-siswi SD Muhammadiyah 1 Menganti Gresik, Jawa Timur mengikuti kegiatan belajar kreatif untuk mengenal masalah lingkungan, khususnya tentang sampah. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (12/2) ini dilakukan secara berkelompok. Mereka mewarnai poster yang mengangkat tema kecintaan terhadap bumi.
Ramadhina Marifah, guru kelas dua, menjelaskan bahwa poster-poster tersebut dikerjakan dalam kelompok menggunakan kertas gambar A3. Setiap kelompok menuangkan permasalahan lingkungan yang ada di sekitar mereka. Seperti sampah plastik, polusi udara, krisis air, dan kurangnya tanaman peneduh. Poster-poster ini juga mengajak untuk mencintai bumi dengan solusi konkret.
“Melalui poster, anak-anak dapat merekam berbagai masalah lingkungan yang ada di daerah Menganti, sekaligus memberikan ajakan untuk mencintai bumi,” ujar Marifah.
Rencananya, poster-poster itu akan mereka kumpulkan dalam sebuah buku yang dapat menjadi sumber pengetahuan dan informasi bagi siswa-siswi di sekolah ini. Poster tersebut tentu juga bermanfaat untuk masa depan mereka.
Salah satu siswa, Rasya Muhammad Hamizan, juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Saat guru-guru memberikan kesempatan untuk berbicara di depan kelas, Rasya menyampaikan, “Kita harus membawa tas kain, minum pakai tumbler, dan tidak pakai sedotan plastik. Kalau ke sekolah membawa tempat makan sendiri.”
BACA JUGA: Ecoton Bongkar Fakta Bahaya Mikroplastik dalam Tubuh Manusia
Beberapa poster karya siswa juga sangat menarik perhatian. Seperti poster dengan tema pemilahan sampah bertuliskan “Ayo Pilah Sampah” dan “Ingat Sampah Tidak Bisa Berjalan ke Tempatnya Sendiri.”
Setelah mendengarkan paparan dari narasumber, seluruh siswa membuat poster dan kemudian menceritakan isinya di depan kelas. Mereka menyampaikan ajakan untuk lebih mencintai bumi dengan cara memilah sampah, menghemat air, merawat tanaman, dan mengurangi penggunaan sampah plastik.
Menurut Marifah, kampanye lingkungan melalui poster ini terbukti sangat efektif. Anak-anak tidak hanya memahami permasalahan lingkungan, tetapi juga berkesempatan menyampaikan solusi melalui media poster yang kreatif.
Aktivis Lingkungan Isi Kegiatan
Dua aktivis lingkungan dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton), Aeshnina Azzahara Aqilani dan Prigi Arisandi, turut mengisi kegiatan ini. Keduanya memberikan paparan mengenai permasalahan sampah plastik di Indonesia kepada para pelajar.
Aeshnina atau Nina, menjelaskan bahwa saat ini Indonesia menjadi negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar ketiga setelah India dan Nigeria. Ia juga mengungkapkan bahwa setiap penduduk Indonesia mengkonsumsi sekitar 15 gram plastik setiap bulannya.
Selain itu, Nina menyampaikan bahwa Kabupaten Gresik telah memiliki kebijakan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Namun, sampah plastik masih sering mengotori sungai dan pantai di daerah tersebut.
Budayakan Pengurangan Sampah
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Menganti, Assidik Wibowo, menjelaskan pihak sekolah berkomitmen membudayakan pengurangan penggunaan plastik, terutama di kantin sekolah. Makanan dan minuman yang ada di kantin tidak lagi menggunakan bungkus plastik sekali pakai.
Menurut Assidik, penggunaan wadah plastik tidak hanya menambah masalah sampah, tetapi juga dapat menjadi ancaman bagi kesehatan.
“Di sekolah juga sudah terbentuk kader lingkungan yang menjadi role model bagi siswa-siswi untuk berperilaku ramah lingkungan dan mencintai bumi,” ujar Assidik.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia