
zoonosis


Jakarta (Greeners) – Pandemi Covid-19 yang bermula di Wuhan, China pada tahun 2019 lalu belum melandai, tapi muncul virus baru dari negeri tirai bambu tersebut. Virus bernama Langya henipavirus (LayV) […]

Jakarta (Greeners) – Indonesia perlu mewaspadai ancaman penyakit nipah, salah satu penyakit yang muncul imbas perubahan iklim. Meski di Indonesia kasus nipah pada babi dan manusia belum pernah dilaporkan, antibodi […]

Jakarta (Greeners) – Keutuhan ekosistem hutan akan menjamin satwa liar hidup aman di habitatnya. Migrasi satwa liar karena hutan yang rusak tentu akan berdampak juga pada kehidupan manusia. Salah satunya […]

Jakarta (Greeners) – Potensi kemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia di masa depan atau bioprospeksi belum seluruhnya tersentuh penelitian. Sayangnya, laju kerusakan dan ancaman terhadap kehati bergerak cepat. Padahal satu tumbuhan atau […]

Kukang (Nycticebus spp.) merupakan salah satu jenis satwa liar yang dilindungi oleh negara. Berdasarkan daftar merah IUCN, populasi hewan nocturnal tersebut terus mengalami penurunan seiring tingginya aktivitas perburuan dan perdagangan satwa secara ilegal.


Ketidakseimbangan lingkungan, hilangnya peran atau fungsi dari satwa liar juga berdampak buruk bagi kehidupan manusia, hewan, dan alam.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan bahwa keanekaragaman hayati Indonesia perlu dilindungi, termasuk dari potensi penyebaran penyakit oleh satwa liar atau dikenal dengan zoonosis.

Pembalakan liar dan pola gaya hidup menjadikan satwa liar sebagai koleksi peliharaan sangat rentan memunculkan risiko penularan zoonosis, khususnya di Indonesia.

Kementan mendorong masyarakat untuk mengonsumsi daging ayam dingin segar yang diedarkan dari rumah pemotongan unggas sebagai upaya untuk menjaga keamanan pangan.

Malang (Greeners) – Lembaga Protection of Forest & Fauna (Profauna) menyatakan bahwa Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu jalur penting rantai perdagangan satwa liar asal Papua dan Maluku Utara. Menurut […]