BRIN Lakukan Survei dan Pemetaan Dampak Banjir dan Longsor di Sumatra

Reading time: 2 menit
BRIN lakukan survei dan pemetaan dampak banjir-longsor di Sumatra. Foto: BRIN
BRIN lakukan survei dan pemetaan dampak banjir-longsor di Sumatra. Foto: BRIN

Jakarta (Greeners) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Task Force Supporting Penanggulangan Bencana melakukan survei dan pemetaan dampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Tujuan dari pemetaan dampak banjir ini untuk menghasilkan data spasial yang akurat sebagai dasar kebijakan penanganan bencana pada fase tanggap darurat maupun pemulihan pascabencana.

Periset Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Firman Prawiradisastra menjelaskan bahwa tim survei dan pemetaan yang terjun ke lapangan saat ini berjumlah enam orang. Tim tersebut membawa dua unit Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dengan sensor LiDAR dan kamera beresolusi tinggi.

“Tim akan bekerja selama 14 hari di lapangan untuk memastikan data yang terkumpul cukup lengkap dan detail,” ujar Firman lewat keterangan tertulisnya, Minggu (14/12).

Firman menambahkan, survei berfokus pada pemetaan dampak kerusakan akibat bencana secara spasial. Metode ini memungkinkan BRIN memotret kondisi wilayah terdampak secara menyeluruh, termasuk area yang sulit dijangkau dari darat.

Dalam pelaksanaannya, tim survei BRIN akan bergerak ke sejumlah wilayah di Sumatra Utara, khususnya Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Wilayah tersebut terpilih karena mengalami dampak bencana yang cukup signifikan dan membutuhkan pemetaan rinci untuk mendukung proses penanganan dan pemulihan.

Data yang akan tim kumpulkan meliputi peta wilayah terdampak bencana dengan cakupan area yang luas dan resolusi tinggi. Firman menjelaskan bahwa data ini untuk memperkirakan tingkat kerusakan secara detail. Hal itu mulai dari perubahan bentang alam, area genangan, hingga potensi bahaya lanjutan.

“Dengan data spasial yang rinci, rencana mitigasi dapat tersusun secara lebih tepat dan efektif,” katanya.

Hasil Survei untuk Perencanaan Mitigasi Bencana

Dalam jangka panjang, ia menegaskan bahwa data spasial hasil survei ini juga dapat menjadi dasar perencanaan mitigasi bencana yang lebih komprehensif.

Firman berharap data hasil survei yang tim BRIN kumpulkan dapat memberikan manfaat nyata bagi pemerintah dan pemangku kepentingan. Dalam jangka pendek, data tersebut dapat menjadi acuan penting dalam penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak bencana.

“Harapan kami, data lapangan ini tidak hanya untuk merespons bencana saat ini, tetapi juga menjadi referensi penting dalam mengurangi risiko bencana di masa depan,” kata Firman.

Sementara itu, Firman juga mengungkapkan bahwa kondisi lapangan di sejumlah lokasi kini masih belum sepenuhnya pulih. Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya kesiapan bagi para relawan yang akan datang ke daerah terdampak.

“Relawan harus mempersiapkan diri, baik secara fisik, mental, maupun perbekalan. Kita tidak ingin relawan justru berubah menjadi korban,” ujarnya.

Ia juga menekankan perlunya perencanaan kegiatan harian yang matang selama berada di lokasi bencana. Faktor keselamatan harus menjadi prioritas utama, termasuk memperhatikan kondisi cuaca, medan, serta potensi bahaya susulan seperti longsor dan banjir lanjutan.

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top