Desainer Belanda Ciptakan Arsitektur yang Hasilkan Energi dari Matahari

Reading time: 2 menit
Desainer Belanda menciptakan arsitektur yang menghasilkan energi dari matahari. Foto: Yanko Design
Desainer Belanda menciptakan arsitektur yang menghasilkan energi dari matahari. Foto: Yanko Design

Desainer asal Belanda, Pauline van Dongen, menghadirkan inovasi yang memukau melalui karyanya berupa kanopi biru langit yang mampu menghasilkan energi listrik. Karya ini memperlihatkan bagaimana arsitektur bisa menjadi bagian dari solusi keberlanjutan.

Instalasi ini menampilkan kanopi menyerupai layang-layang berwarna biru langit, terbuat dari material inovatif dari Heliotex. Material tersebut menggabungkan benang poliester daur ulang dengan 150 sel surya fotovoltaik organik yang ditenun langsung ke dalam kain. Paviliun ini memiliki luas sekitar 40 meter persegi, tinggi hampir 10 meter, dan dilengkapi 147 modul surya dengan kapasitas penyimpanan energi mencapai 3.000 watt.

Menariknya, van Dongen tidak hanya fokus pada fungsi teknologi, tetapi juga pada tampilannya. Ia ingin panel surya terlihat indah dan menarik. Oleh karena itu, sel surya organik di Heliotex ditenun sedemikian rupa sehingga menghasilkan kain yang fleksibel dalam bentuk, warna, pola, maupun kepadatan.

Sebenarnya, teknologi tekstil surya ini bukan hal baru bagi van Dongen. Ia telah mengembangkannya sejak beberapa tahun lalu, dimulai dari busana berteknologi tenaga surya, seperti “Solar Shirt” yang dapat mengisi daya ponsel. Kini, ide tersebut dikembangkan lebih jauh ke dalam dunia arsitektur. Bersama perusahaan teknik Tentech, van Dongen telah bekerja selama empat tahun untuk menyempurnakan Heliotex hingga akhirnya siap digunakan dalam proyek nyata berskala besar.

Peluang Baru dalam Desain Bangunan

Dari sisi penerapan, inovasi ini membuka peluang baru dalam desain bangunan. Van Dongen membayangkan, bangunan yang belum ramah lingkungan bisa memiliki lapisan tekstil tembus cahaya yang menutupi atapnya. Dengan cara ini, bangunan lama bisa diciptakan secara berkelanjutan tanpa perlu dibongkar atau direnovasi total.

Yanko Design melansir, panel surya anyaman dari Heliotex saat ini menghasilkan sekitar 53 watt per meter persegi, atau sekitar seperlima dari daya panel surya silikon tradisional. Namun, penelitian terbaru di Denmark menunjukkan bahwa daya tersebut sudah berhasil dilipatgandakan dalam uji coba. Artinya, teknologi ini terus berkembang dan berpotensi semakin efisien di masa depan.

Selain efisien, Heliotex juga tahan lama. Material ini dirancang tahan terhadap cuaca, radiasi UV, serta api. Van Dongen juga dengan sadar menghindari penggunaan PVC beracun dalam proses produksinya.

Teknologi ini telah dipamerkan di Paviliun Umbra pada Dutch Design Week di Eindhoven. Di siang hari, paviliun ini menjadi tempat berteduh yang menyejukkan.

Hal paling menarik dari proyek ini adalah caranya menghadirkan energi terbarukan secara terbuka dan mudah diakses. Energi surya tidak lagi tersembunyi di atap-atap rumah yang jarang kita lihat, melainkan hadir sebagai bagian dari keseharian.

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top