Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengungkapkan potensi ekstrak daun rosemary (Rosmarinus officinalis L.) sebagai alternatif inovasi pengobatan gagal ginjal akut (GGA). Penemuan ini memberi harapan untuk penanganan GGA yang masih terbatas.
Ketua tim peneliti PKM-RE, Randika Taufiq Hari Nugraha mengatakan daun rosemary mereka teliti karena tumbuhan ini mengandung senyawa aktif berupa asam rosmarinat dan kuersetin. Kedua kandungan tersebut memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Sehingga, mampu melindungi ginjal dari pembentukan kristal kalsium oksalat.
“Gagal ginjal akut merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan kematian bila tidak segera tertangani. Hingga kini, terapi yang tersedia hanya berfokus pada penanganan gejala dan komplikasi. Melalui penelitian ini, kami ingin menawarkan pendekatan baru berbasis herbal,” ungkap Randika mengutip Berita UGM, Sabtu (27/9).
Melalui serangkaian uji Spektrofotometer UV-Vis, Kromatografi Lapis Tipis (KLT), dan uji DPPH, tim PKM-RE Rosnepharis berhasil mengidentifikasi kandungan senyawa fenolik dan flavonoid dalam rosemary.
Rosemary Menekan Stres Oksidatif
Salah satu anggota tim PKM-RE, Devi Vita mengatakan bahwa kombinasi ketiga metode analisis tersebut memperkuat bukti ilmiah mengenai potensi rosemary. Senyawa bioaktif yang terdeteksi terbukti mampu menekan stres oksidatif, salah satu pemicu utama kerusakan ginjal.
“Inilah arti penting riset lintas bidang yang kami lakukan. Dengan penelitian ini, kami berharap bisa membuka jalan bagi pengembangan terapi berbasis bahan alam yang lebih efektif dan terjangkau,” ungkap Devi.
Ia merasa optimis penelitian ini berdampak luas untuk masyarakat. Terlebih, penelitian ini mendapat pendanaan dari Simbelmawa dan bimbingan serta supervisi dari dosen UGM. Devi berharap hasil riset ini dapat dipublikasikan secara ilmiah dan menjadi dasar uji lanjutan di bidang kesehatan.
“Semoga temuan ini tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi bisa menjadi solusi nyata bagi pasien gagal ginjal akut di masa depan,” katanya.
Selain Randika Taufiq Hari Nugraha (Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan) dan Devi Vita Sari (Fakultas Farmasi), tim PKM-RE UGM juga terdiri beberapa anggota. Di antaranya Artha Maressa Theodora Simanjuntak, Frengki Prabowo Saputro Wijayanto (Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan), dan Evelyn Hartono (Fakultas Kedokteran Hewan).
Mereka juga mendapat bimbingan langsung dari Nur Arfian, dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia











































