Jakarta (Greeners) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menggelar Ajang Apresiasi Masyarakat Peduli Lingkungan (AMPL) Tahun 2025 pada Selasa, (4/11). Acara tahunan ini merupakan bentuk penghargaan bagi individu, komunitas, lembaga, dan perusahaan. Mereka telah berkontribusi nyata dalam menjaga serta melestarikan lingkungan hidup menuju Jakarta yang hijau dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa AMPL 2025 menghadirkan sembilan kategori penghargaan. Penghargaan ini DLH berikan kepada ratusan penerima dari berbagai sektor yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap pelestarian lingkungan.
Sebanyak 43 sekolah meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata. Kemudian, 27 RW yang berhasil melaksanakan Program Kampung Iklim (Proklim). Sementara itu, satu individu mendapat penghargaan sebagai Pendukung Pelaksana Uji Emisi Terbaik.
Di bidang pengelolaan sampah, 11 RW terpilih sebagai BPS-RW Terbaik, 6 Bank Sampah, dan 3 penggiat maggot mendapat penghargaan atas inovasi mereka dalam pengelolaan sampah mandiri.
Selain itu, tiga perusahaan memperoleh predikat Mitra Sinergi Terbaik. Kemudian, empat perusahaan mendapat penghargaan atas pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, serta dua hotel mendapat penghargaan untuk kategori Pengelolaan Sampah Sektor Horeka Terbaik.
DLH DKI juga mengapresiasi khusus Mitra Pilot Project Kolaboratif Sosial Berskala Besar (KSBB) Pengelolaan Sampah, yang berhasil memperkuat semangat gotong royong lintas sektor.
“Program ini melibatkan banyak pihak yang berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing. Mulai dari penyediaan sarana, pendampingan, pelatihan, hingga penerapan teknologi. Tujuannya membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif dan terintegrasi di enam wilayah kota dan kabupaten percontohan,” jelas Asep.
Ia berharap penghargaan AMPL dapat menjadi pemicu semangat bagi masyarakat untuk terus menjaga lingkungan. “Kami ingin gerakan peduli lingkungan menjadi gaya hidup bersama, bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi aksi nyata yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Wujud Penghargaan kepada Masyarakat
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengungkapkan bahwa kegiatan ini sebagai wujud penghargaan kepada masyarakat yang aktif berkontribusi, menjadikan lingkungan Jakarta lebih baik. Hal itu mulai dari kegiatan penghijauan, pengelolaan sampah, penurunan emisi gas rumah kaca, konservasi air, hingga edukasi publik.
“Para pahlawan lingkungan ini telah menunjukkan dedikasi luar biasa melalui tindakan nyata. Peran masyarakat sangat penting dalam menjaga kelestarian kota, apalagi Jakarta tengah bertransformasi menjadi kota global,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya memperluas ruang hijau di ibu kota. Pemprov DKI mendorong pemanfaatan setiap ruang publik untuk kegiatan penghijauan. Hal ini termasuk pembangunan taman kota dan penghijauan area kolong jalan tol atau jembatan melalui konsep vertical garden.
“Saya meminta agar setiap ruang yang terbangun bisa lebih hijau. Jika terkendala anggaran, Pemprov membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta. Semua ini demi terwujudnya Jakarta yang lebih hijau dan nyaman,” tambahnya.
Pramono menegaskan bahwa menjaga lingkungan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, komunitas, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan Jakarta yang bersih, sehat, dan tangguh menghadapi perubahan iklim.
Ia menambahkan, upaya penghijauan kota dapat mendongkrak posisi Jakarta dalam Indeks Kota Global, yang kini berada di peringkat ke-71 dari 156 kota dunia. Selain itu, fasilitas transportasi publik Jakarta juga mencatat prestasi dengan menempati peringkat ke-17 dunia, tertinggi kedua di ASEAN setelah Singapura.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia











































