Bandung (Greeners)- Jelang perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang juga akan digelar di Kota Bandung, membuat ibu kota Provinsi Jawa Barat berbenah untuk menampilkan wajah kota yang bersih, nyaman, dan teratur bagi para delegasi peserta KAA. Sepanjang jalan Asia Afrika yang berada di jantung Kota Bandung, terlihat berbagai perbaikan yang diinstruksikan oleh Sang Walikota Bandung, Ridwan Kamil, yang juga berpengalaman sebagai arsitek dan ahli tata kota.
Kini, trotoar di sepanjang Jalan Asia-Afrika terlihat indah dengan batuan alam sebagai pijakannya, bangku-bangku taman terlihat rapih, dan paduan lampu taman di sisi jalan membuat suasana jalan yang sarat sejarah ini semakin romantis.
Dengan semakin cantiknya kawasan Jalan Asia Afrika dan Alun-alun Bandung, membuat warga Bandung dan sekitarnya berbonding-bondong menyerbu jalan yang memiliki sejarah penting bagi terlaksananya konferensi yang dihelat pertama kalinya pada tahun 1955 silam.
Dari pantauan Greeners pada Minggu pagi (19/4), sekitar kawasan jalan Asia-Afrika nampak lebih padat dibanding Minggu sebelumnya. Hal ini membuat petugas kepolisian yang bertugas berusaha mengurai kepadatan lalu lintas yang terjadi mulai dari depan hotel Savoy Homan hingga taman Alun-alun Bandung.
“Suasananya jadi asyik, tempatnya nyaman banyak bangku sama pot-pot bunga yang cantik, jadi pengen kesini buat foto-foto sambil liburan,” ungkap Rini yang merupakan mahasiswi salah satu universitas swasta di Bandung saat ditanya alasan mengunjungi Jalan Asia-Afrika.
Selain untuk berwisata dan berfoto di depan gedung bersejarah yang berada disana, tak sedikit pula ibu rumah tangga yang sengaja mengajak anak-anaknya untuk belajar sejarah. Eni salah satunya. Ia sengaja mengajak kedua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar untuk mengenalkan sejarah mengenai Konferensi Asia Afrika lebih dekat.
“Anak saya kan dua-duanya masih SD. Pas ditanya tentang KAA katanya belum begitu jelas, jadi sengaja saya ajak kesini, terus momentumnya pas, jadi biar bisa belajar sejarah sambil main. Cuma sayang banget museumnya lagi tertutup buat umum jadi saya enggak bisa ngajak anak-anak masuk,” ungkap Eni dengan nada sedikit kecewa.
Penulis: RA/G11












































