Patrakomala Si Eksotis Ikon Bandung

Reading time: 3 menit

Di negara endemiknya, yaitu Amerika tropis, Patrakomala memiliki nama Peacock Flower. Sedangkan di Kepulauan Karibia, yang juga memilih Patrakomala sebagai ikonnya, tanaman ini dikenal sebagai Pride of Barbados karena keanggunannya. Di daerah-daerah sebarannya, apalagi di negara yang beriklim sub-tropis, baru pada pertengahan musim semi bunganya bersemi, karena Patrakomala hanya mampu bertahan hingga -7ºC. Berbahagialah negara tropis seperti Indonesia karena di sini Patrakomala dapat berbunga hampir sepanjang tahun.

Sebagai tanaman perdu yang hidup di tempat tropis, Patrakomala memiliki fisik yang tidak terlalu besar. Tingginya hanya berkisar dua hingga tiga meter. Meskipun demikian, Patrakomala tetap memiliki batang. Ranting-rantingnya yang tumbuh dengan baik biasanya menyebar ke segala arah dan dapat mencapai panjang yang serupa dengan tinggi pohonnya. Daunnya tersusun dua secara berentangan dan dapat memanjang hingga 0,75 inci. Sedikit menyerupai daun pete selong atau daun pada tanaman Flamboyan, tapi dengan ukuran yang lebih besar.

Kegunaanya yang utama memang bukan untuk mereduksi polusi. Patrakomala murni bertugas untuk mempercantik pemandangan. “Dari pada hijau terus-terusan, maka ditanamlah Patrakomala,” celetuk Budi di tengah-tengah wawancara. Apalagi, tanaman ini dapat menarik perhatian lebah, kupu-kupu dan burung. Jadi, bisa dibayangkan, betapa alamiahnya lingkungan kota jika dipenuhi oleh Patrakomala yang tengah berbunga.

Fungsi Patrakomala yang dikenal oleh orang-orang yang berdiam di hutan hujan Amazon bukanlah fungsi estetisnya. Mereka percaya bahwa tanaman ini memiliki khasiat sebagai obat, yang disebut ayoowiri. Daunnya dapat digunakan untuk menyembuhkan demam sedangkan bunganya dapat menyembuhkan luka. Selain itu, bibitnya dikatakan dapat menyembuhkan batuk yang parah, kesulitan bernafas dan nyeri di dada.

Menurut literatur dari Budi, daun Patrakomala dapat digunakan untuk mengobati bisul. Sedangkan bunga dan akarnya dapat digunakan untuk mengatasi kejang dan diare. Selain itu bunga dan biji Patrakomala pun bermanfaat sebagai obat untuk demam, sembelit dan memperlancar siklus haid.

Anda pun dapat memiliki keindahan Patrakomala di kebun. Pasalnya, Patrakomala memang diperkenalkan sebagai tanaman hias di pekarangan. Dengan kriterianya yang mudah dirawat, Anda tidak memerlukan banyak tips untuk mengembangkan Patrakomala yang sehat. Tanaman ini membutuhkan pengairan secukupnya, sekitar sekali dalam satu minggu ketika sedang berbunga. Tinggi dan pertumbuhan Patrakomala akan ditentukan oleh suplai air. Tanah yang asin pun tidak jadi soal bagi Patrakomala. Sehingga dalam sekejap, kebun dan kota kita dapat menjadi cantik.(ic)

“tanaman ini dapat menarik perhatian lebah, kupu-kupu dan burung. Jadi, bisa dibayangkan, betapa alamiahnya lingkungan kota jika dipenuhi oleh Patrakomala yang tengah berbunga.”

Top