Makan Singkong Rebus Bareng Kopi Bisa Berbahaya? Ini Kata Ahli Gizi IPB

Reading time: 2 menit
Singkong rebus dan kopi. Foto: Freepik
Singkong rebus dan kopi. Foto: Freepik

Bagi banyak orang Indonesia, singkong rebus sering kali menjadi camilan favorit yang disandingkan dengan secangkir kopi hangat. Kombinasi ini memang terasa nikmat dan menghangatkan suasana. Namun, ada hal penting yang perlu kamu ketahui terkait dampaknya terhadap kesehatan.

Dosen Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University, Reisi Nurdiani, memberikan penjelasan ilmiah seputar konsumsi singkong rebus bersama kopi. Menurutnya, kombinasi ini tergolong aman bagi sebagian besar orang sehat, selama konsumsinya masih jumlah yang wajar.

BACA JUGA: Studi: Asap Minyak Goreng Picu Risiko Kanker Paru Wanita

“Tidak terdapat bukti ilmiah yang menunjukkan kombinasi singkong dan kopi dapat menyebabkan reaksi toksik,” ujar Reisi melansir Berita IPB, Kamis (24/7).

Meski demikian, ada dua hal penting yang perlu kita perhatikan, yaitu potensi gangguan penyerapan zat besi dan pengaruhnya terhadap sistem pencernaan.

Singkong rebus merupakan sumber karbohidrat kompleks yang memberikan energi secara bertahap. Selain itu, singkong juga mengandung serat dan beberapa mineral penting.

Di sisi lain, kopi mengandung kafein yang bersifat stimulan ringan, membantu meningkatkan kewaspadaan, serta kaya akan polifenol. Misalnya, asam klorogenat yang berfungsi sebagai antioksidan.

Namun, Reisi menekankan bahwa pengolahan singkong harus benar. Sebab, singkong mengandung senyawa linamarin (glikosida sianogenik), yang dapat berubah menjadi sianida jika memasaknya tidak dengan tepat.

“Jika mengolahnya dengan benar, senyawa antigizi tersebut dapat hilang dan singkong menjadi aman untuk kita konsumsi,” tambahnya.

Dari sisi kandungan gizi, 100 gram singkong rebus mengandung sekitar 153 kalori, 36,4 gram karbohidrat, 1,3 gram serat, serta sedikit vitamin C dan vitamin B. Sementara, kopi hitam tanpa gula dan susu hampir tidak mengandung kalori, namun kaya akan kafein dan polifenol.

Meski begitu, Reisi mengingatkan bahwa kandungan kafein dan polifenol dalam kopi bisa menghambat penyerapan zat besi non-heme (zat besi yang berasal dari tumbuhan). Terutama jika mengonsumsinya bersamaan dengan makanan sumber zat besi.

Kombinasi Kopi dan Singkong Rebus Bikin Kembung?

Selain itu, singkong yang tinggi pati dan serat, bila dikombinasikan dengan kopi yang bersifat merangsang saluran cerna, dapat menyebabkan rasa penuh atau kembung. Terutama pada orang dengan sensitivitas lambung.

“Jadi, bagi orang sehat, kombinasi ini aman jika dikonsumsi sesekali dalam jumlah sedang,” tambahnya.

Namun, Reisi tidak menyarankan hal tersebut bagi individu yang sedang mengandalkan asupan zat besi non-heme atau yang memiliki gangguan pada lambung.

Terkait pengaruh kafein terhadap metabolisme, Reisi menjelaskan bahwa kafein dapat meningkatkan pelepasan hormon epinefrin (adrenalin). Hal ini dapat menurunkan sensitivitas insulin sementara. Hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah naik sedikit lebih tinggi atau turun lebih lambat.

Meski begitu, ia menilai efek ini relatif ringan bagi orang sehat yang tidak memiliki sensitivitas terhadap kafein. “Jika mengonsumsinya dalam jumlah wajar, misalnya 1–2 cangkir kopi per hari tanpa gula berlebih, efeknya pada metabolisme cenderung tidak signifikan,” ucapnya.

Untuk diet yang lebih seimbang, konsumsi singkong rebus dan kopi sebaiknya juga disertai dengan sumber protein atau sayuran. Ia juga mengingatkan agar menghindari gula berlebihan dalam kopi, ketika sedang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat seperti singkong.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

 

Top