Studi: Asap Minyak Goreng Picu Risiko Kanker Paru Wanita

Reading time: 2 menit
Asap minyak goreng dapat memicu risiko kanker paru pada wanita. Foto: pringsewuonline.com
Asap minyak goreng dapat memicu risiko kanker paru pada wanita. Foto: pringsewuonline.com

Paparan asap minyak goreng, terutama saat proses menumis tanpa alat penghisap asap (ekstraktor), secara signifikan dapat meningkatkan risiko kanker paru pada wanita, baik yang merokok maupun tidak.

Hal ini terungkap dari meta-analisis terhadap 23 studi ilmiah (2 studi kohort retrospektif dan 21 studi kasus-kontrol) oleh pakar kesehatan pernapasan dari IPB University, Desdiani.

“Sebuah meta-analisis terbaru dari 23 studi menemukan bahwa asap minyak goreng dikaitkan dengan risiko kanker paru di kalangan wanita, tanpa memandang status merokok,” ujar Desdiani, dikutip dari Berita IPB.

Studi tersebut juga menelaah berbagai jenis minyak goreng. Hasilnya menunjukkan peningkatan risiko kanker paru pada pengguna minyak lobak dibandingkan minyak biji rami, serta minyak lemak babi dibandingkan minyak sayur.

Studi epidemiologis di beberapa negara Asia, seperti Tiongkok, Taiwan, dan Singapura, menunjukkan risiko dari paparan asap minyak goreng. Risiko kanker paru meningkat, terutama tanpa ventilasi atau alat penghisap asap saat memasak.

Desdiani menjelaskan mekanisme kerusakan sel akibat asap tersebut. Salah satu senyawa mutagenik utama dalam asap minyak goreng, yaitu trans trans-2,4-decadienal (tt-2,4-DDE). Senyawa ini terbukti mengurangi tingkat kelangsungan hidup sel eritroleukemia manusia. Bahkan, menyebabkan kerusakan oksidatif yang signifikan pada DNA kromosom.

BACA JUGA: Jangan Buang Minyak Jelantah Sembarangan!

Selain itu, senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang terbentuk saat minyak dipanaskan pada suhu tinggi juga menjadi faktor karsinogenik utama. Risiko ini sangat relevan di Asia, di mana banyak perempuan masih memasak tanpa perlindungan memadai terhadap asap.

“Hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang berasal dari minyak goreng yang dipanaskan pada suhu tinggi bisa menjadi faktor penyebab Lung Cancer in Never Smokers (LCINS). Khususnya di kalangan perempuan Asia,” lanjut Desdiani.

Mitigasi Paparan Asap

Sebagai langkah pencegahan, ia menekankan pentingnya mitigasi terhadap paparan asap. “Penggunaan ekstraktor asap saat memasak merupakan langkah kritis,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menganjurkan penggunaan metode memasak alternatif selain menumis. Hal ini untuk mengurangi paparan senyawa karsinogenik dari minyak yang dipanaskan.

Kemudian, untuk mengurangi risiko kanker paru yang tidak disadari banyak orang, Desdiani mengingatkan pentingnya edukasi dan perubahan kebiasaan memasak. Khususnya, di lingkungan rumah tangga.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top