Perawatan kulit alami kini semakin masyarakat minati. Beragam produk, termasuk produk impor, menjadi pilihan untuk menjaga kesehatan dan kecantikan wajah. Melihat tren tersebut, sekelompok mahasiswa IPB University menghadirkan inovasi menarik berupa masker wajah berbahan dasar limbah pengolahan susu.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), mereka mengembangkan SunWhey: Sheet Mask Berbasis Nata de Whey Tinggi Nano Kolagen dan Antioksidan sebagai Antiaging. Menurut salah satu anggota tim, Riandri Pasccal Saputra, ide SunWhey berawal dari keprihatinan terhadap banyaknya limbah pangan bernilai tinggi yang belum termanfaatkan secara optimal.
“Kami melihat banyak limbah sampingan yang sebenarnya kaya manfaat, seperti whey dari pengolahan susu, ceker ayam yang kaya kolagen, dan ampas kopi yang tinggi antioksidan. Semua bahan ini kami kombinasikan menjadi masker alami antiaging,” ujar Riandri mengutip Berita IPB, Senin (13/10).
Produk SunWhey memadukan nata de whey hasil fermentasi whey oleh bakteri Acetobacter xylinum sebagai bahan dasar masker, dan nano kolagen dari ceker ayam broiler yang mudah diserap kulit. Kemudian, terdapat juga ekstrak ampas kopi robusta yang kaya polifenol dan kafein. Kombinasi bahan-bahan ini berfungsi menjaga elastisitas kulit, mengurangi radikal bebas, serta mencegah penuaan dini.
“Nata de whey mengandung serat selulosa bakteri yang bersifat lembut, lentur, transparan, dan biodegradable. Selain sebagai gel alami, kandungan protein whey dan mineralnya juga memberi efek melembapkan serta membantu penyerapan kolagen ke kulit,” tambah Riandri.
Uji Mutu Masker Wajah SunWhey
Hasil uji mutu menunjukkan bahwa masker SunWhey memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dan layak dikembangkan secara komersial. Harga produk ini juga terjangkau, sekitar Rp30.000 per 72 gram. Dari sisi bisnis, tim menilai produk ini memiliki potensi besar karena memanfaatkan limbah pangan serta bersifat ramah lingkungan.
SunWhey lebih dari sekadar produk kosmetik. Inovasi ini menjadi contoh nyata penerapan sains oleh mahasiswa IPB University dalam menciptakan solusi berkelanjutan. Bahkan, produk ini juga bernilai ekonomi sekaligus ramah lingkungan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa inovasi bisa lahir dari bahan yang sering dianggap limbah,” ucap Riandri.
Sementara itu, penggagas inovasi SunWhey ini bukan hanya Riandri. Ada mahasiswa lainnya yang juga ikut bergabung di antaranya Ahmad Andra Ramawan dan Arya Wijaya (Agribisnis), Yuni Rahmah Armeliyah (Fisika), serta Kadisha Azka Fajriani (Kimia). Dalam proses penciptaan inovasi ini, mereka juga mendapat bimbingan salah satu dosen IPB, yaitu Irma Isnafia Arief.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia











































