Masker Wajah Ini Dapat Berubah Menjadi Bunga

Reading time: 2 menit
masker wajah
Foto: dezeen.com

Mulai dari bunga aster hingga bunga petunia, seorang desainer asal Belanda bernama Marianne de Groot-Pons telah menyematkan benih-benih bunga ke dalam masker buatannya. Melalui startup ciptaannya yang bernama Marie Bee Bloom, Marianne membuat masker wajah ramah lingkungan yang terbuat dari kertas beras yang mudah terurai.

“Saya sedih melihat begitu banyak sampah masker sekali pakai yang berserakan di jalanan. Maka dari itu, saya berinisiatif untuk menciptakan masker wajah biodegradable dengan benih bunga di dalamnya. Jika masker ini terbuang, ia akan terurai dengan tanah dalam waktu yang cepat dan akan menumbuhkan bunga,” tutur Marianne seperti dilansir dari Dezeen.

“Selain dapat mengurangi produksi sampah, masker ini juga dapat membuat lingkungan menjadi asri. Masker wajah ini akan membuat manusia, Bumi, alam, bahkan lebah merasa lebih bahagia,” tambahnya.

Upaya Marianne untuk menciptakan masker wajah Marie Bee Bloom bermula saat pandemi virus COVID-19 mulai menyebar. Ia prihatin melihat fakta bahwa jumlah sampah yang dihasilkan oleh penggunaan masker sekali pakai mengalami peningkatan yang begitu pesat. Bagaimana tidak, pada tahun 2020 sebanyak 129 miliar masker sekali pakai terpakai setiap bulannya oleh penduduk dunia.

Menggunakan Benih Tujuh Bunga Liar Belanda

Untuk menciptakan masker wajah biodegradable, Marianne menggunakan bahan baku berupa tepung beras, tepung kentang, dan juga air. Marianne mengolah tepung beras menjadi lembaran-lembaran tipis seperti kertas, kemudian lembaran tersebut ia olah sedemikian rupa hingga menjadi masker.

“Kertas yang terbuat dari beras, meskipun tipis, ia memiliki daya tahan yang cukup kuat dan fleksibel. Masker ini juga dapat memberikan perlindungan yang baik terhadap virus, sama seperti masker buatan sendiri lainnya,” ujar Marianne.

Masker wajah Marie Bee Bloom sendiri tersusun dari dua lapis kertas beras yang dilekatkan. Di antara kedua lapisan kertas tersebut, Marianne menyematkan benih bunga yang telah ia lapisi dengan pembungkus berbahan tepung kentang dan air. Ia menggunakan benih tujuh bunga liar yang lazim tumbuh di Belanda, seperti aster, petunia, bunga jagung, bunga baby’s breath, dan lain sebagainya. Ia sengaja memilih benih bunga liar karena bunga-bunga tersebut dapat tumbuh dengan mudah dan tahan terhadap beragam kondisi cuaca.

Selain mengunakan bahan baku berupa tepung beras dan tepung kentang, masker wajah yang satu ini juga dilengkapi dengan tali pengait yang terbuat dari benang wol. Benang wol yang Marianne gunakan berasal dari domba yang ia ternak sendiri. Selain itu, Marianne juga menggunakan tinta organik untuk membubuhkan cap merek pada masker wajah ini.

Sebagai informasi, masker wajah Marie Bee Bloom dapat kita gunakan maksimal sebanyak lima kali. Namun, Marianne menyarankan untuk menggunakan masker ini sebanyak satu kali saja demi alasan kesehatan dan keamanan.

Penulis: Anggi R. Firdhani

Sumber:

Situs Resmi Marie Bee Bloom

Dezeen

Top