adaptasi perubahan iklim
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan bahwa misi keikutsertaan delegasi Indonesia pada COP 23 ialah memastikan kepentingan Indonesia terakomodasi.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengakui masih sulit untuk mengetahui dampak pertumbuhan penduduk di perkotaan terhadap perubahan iklim.
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Nur Masripatin, yang juga ketua Delri, menekankan bahwa target Indonesia di COP 23 kali ini adalah menyepakati elemen-elemen penting yang masuk pada COP Decision 2018, termasuk pembahasan Paris Rules Book.
Pemerintah mulai merinci dan mengidentifikasi kegiatan mitigasi pencapaian target National Determined Contribution (NDC) Indonesia.
Perubahan iklim memberi dampak yang cukup besar terhadap beberapa sistem global, salah satunya terhadap sistem air.
Barack Obama, mantan presiden AS,percaya bahwa AS menuju pada dunia dengan ‘energi bersih’ dan ia menyampaikan empat alasan kenapa perubahan tersebut tidak bisa ditunda.
Para peneliti AS percaya bahwa mereka telah menemukan bukti kuat terkait dengan iklim di masa lalu, melalui lapisan yang terdapat pada moluska atau biasa disebut sebagai mutiara.
Meski dirundung dengan ancaman kemunduran berkaitan dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, para delegasi dari 197 negara berhasil keluar dengan resolusi yang menakjubkan di COP 22.
Meski perubahan iklim menimpa semua kalangan masyarakat, perempuan adalah pihak yang cenderung semakin rentan oleh perubahan iklim.
Walhi menilai pengesahan ratifikasi Perjanjian Paris menjadi UU melalui Rapat Paripurna DPR akan menjadi manifestasi dari tanggung jawab politik negara untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa laju perubahan iklim saat ini berdampak kepada ketahanan spesies tanaman pangan untuk beradaptasi dan bertahan.
Delegasi Republik Indonesia (Delri) berencana akan membawa sekitar delapan sampai sepuluh tim untuk memuluskan target Indonesia pada pelaksanaan Pertemuan Para Pihak (COP) ke 22 di Marakesh, Maroko.
Badan Restorasi Gambut (BRG) akan menerima kucuran dana dari Pemerintah Norwegia sebagai bentuk dukungan untuk merestorasi lahan gambut yang terbakar pada tahun 2015.