bencana hidrometeorologi
Jakarta (Greeners) – Masyarakat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) perlu mewaspadai potensi curah hujan sedang hingga lebat tiga hari ke depan (13-15 Januari 2022). Badan Meteorologi Klimatologi […]
Jakarta (Greeners) – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Papua menyebut banjir besar yang menerjang Kota Jayapura, Papua adalah bencana ekologi karena ulah manusia. Banjir tersebut terbesar selama 8 tahun terakhir. […]
Jakarta (Greeners) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut pada awal Desember 2021 telah terjadi 71 kejadian bencana. Masyarakat diminta terus waspada, saat ini dalam kondisi La Nina. Puncak musim […]
Jakarta (Greeners) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk terus mewaspadai kondisi cuaca dan potensi bencana jelang akhir tahun. Fenomena La […]
Jakarta (Greeners) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah Indonesia. Potensi ini karena pengaruh munculnya bibit siklon tropis […]
Jakarta (Greeners) – Lima tahun terakhir tren bencana hidrometeorologi mendominasi kejadian bencana. Terjadinya bencana ini tidak terlepas dari campur tangan manusia yang membebani alam. Mempertahankan daya dukung dan daya tampung […]
BNPB menyampaikan bahwa selama periode 1 Januari hingga 30 April 2019 terjadi 1.586 kejadian bencana di Indonesia. Hal ini disebabkan lebih dari 98 persen bencana yang terjadi adalah bencana hidrometeorologi dan 2 persen bencana geologi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tahun 2018 adalah tahun bencana. Hingga 30 Desember 2018 telah terjadi 2.564 kejadian bencana alam di Indonesia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa terjadi pergeseran titik banjir di beberapa wilayah di DKI Jakarta.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksikan hingga pertengahan Mei 2017, hujan ekstrem masih berpeluang terjadi selama musim pancaroba berlangsung.
Berdasarkan laporan sementara dari Pusdalops BPBD DKI Jakarta, hingga 8 Maret 2017 pukul 07.00 WIB, tercatat 24 RW, 8 kelurahan di 7 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam banjir.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk tetap waspada pada puncak musim hujan karena diprediksi akan berdampak pada meningkatnya bencana hidrometeorologi.
BMKG memprediksikan bahwa memasuki puncak musim hujan pada beberapa pekan ke depan hingga periode awal 2017 akan meningkatkan kejadian bencana hidrometeorologi.