Dorong Pengurangan Emisi di Kampus, FEB UGM Pasang Panel Surya

Reading time: 2 menit
Dorong pengurangan emisi di kampus, FEB UGM pasang panel surya. Foto: Berita UGM
Dorong pengurangan emisi di kampus, FEB UGM pasang panel surya. Foto: Berita UGM

Jakarta (Greeners) – Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM memasang panel surya untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di lingkungan fakultas, khususnya pada siang hari. Panel surya yang terpasang ini menggunakan sistem on-grid.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB UGM, Bayu Sutikno mengatakan pemasangan panel surya ini sekaligus untuk memperkuat komitmen FEB UGM terhadap keberlanjutan. Bahkan, fakultas tersebut merencanakan penambahan panel surya sehingga mampu memenuhi kebutuhan listrik di siang hari. Hal tersebut dapat mengoptimalkan energi matahari menjadi listrik.

“Pemanfaatan energi ramah lingkungan ini merupakan agenda strategis fakultas yang sejalan dengan visi dan misi keberlanjutan FEB UGM. Dengan memanfaatkan energi dari matahari tentunya sesuai dengan misi FEB UGM untuk fostering sustainability, energi ramah lingkungan yang menjadi agenda utama kami,” ujar Bayu melansir Berita UGM, Jumat (19/12).

Bayu berharap langkah ini tidak hanya berdampak pada efisiensi energi. Namun, juga bisa mampu menghemat biaya operasional pembelian energi dalam jangka panjang. Pemanfaatan panel surya tersebut merupakan salah satu bentuk kontribusi FEB UGM dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan. Selain itu, inisiatif ini juga berperan dalam upaya pengurangan emisi karbon di lingkungan kampus.

“Melalui penambahan panel surya secara bertahap, FEB UGM berharap dapat menjadi contoh praktik baik pemanfaatan energi terbarukan di lingkungan pendidikan tinggi. Selain itu juga, langkah ini dapat mendorong kesadaran sivitas akademika akan pentingnya transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Target Panel Surya

Di Indonesia, pengembangan energi panel surya ditargetkan sebagai salah satu pilar utama energi terbarukan. Pemerintah menetapkan sasaran pencapaian Bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025. Salah satu fokus utamanya adalah pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dengan kapasitas 3,6 GWp. Khususnya untuk sektor rumah tangga dan komersial, serta pembangunan skala besar melalui proyek PLTS terapung.

Selain memberikan penghematan biaya listrik, pemanfaatan panel surya juga membawa manfaat besar bagi lingkungan. Peralihan dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil, seperti batu bara, menuju energi matahari dapat secara signifikan menurunkan emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama pemanasan global.

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top