BRIN Dorong Penelitian Genetik untuk Ketahui Karakteristik Virus HMPV

Reading time: 2 menit
BRIN mendorong penelitian genetik untuk mengetahui karakteristik virus HMPV. Foto: BRIN
BRIN mendorong penelitian genetik untuk mengetahui karakteristik virus HMPV. Foto: BRIN

Jakarta (Greeners) – Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang tengah meningkat di China kini telah ditemukan di Indonesia. Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),Β  Telly Purnamasari Agus mengungkapkan perlu penelitian genetik dan tes diagnostik untuk memahami karakteristik virus HMPV.

β€œPerlu pengembangan tes diagnostik cepat untuk mendeteksi HMPV. Terutama, di daerah dengan fasilitas kesehatan terbatas. Selain itu, perlu penelitian klinis untuk mengetahui faktor risiko, keparahan penyakit dan komplikasi, tata laksana pengobatan dan pengembangan vaksin sebagai upaya mengurangi dampak penyakit akibat HMPV,” terang Telly di Jakarta, Kamis (16/1).

HMPV adalah virus RNA berantai tunggal yang memiliki struktur heliks, berbentuk bola, dan berlapis membran lipid. Virus tersebut mengandung protein penting untuk infeksi serta pengikatan sel target. Virus ini terbagi dalam dua subtipe, yaitu A dan B, yang masing-masing memiliki subgrup dengan karakteristik berbeda.

BACA JUGA: Begini Cara Mencegah Virus HMPV Menurut Epidemiolog UNAIR

Subtipe A, yang terdiri dari subgrup A1 dan A2, cenderung menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang lebih berat dan sering dikaitkan dengan kejadian wabah. Sementara itu, subtipe B, yang terdiri dari subgrup B1 dan B2, umumnya menyebabkan infeksi yang lebih ringan. Subtipe B ini juga memiliki prevalensi yang lebih tinggi di musim tertentu.

Telly juga menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada vaksinasi khusus untuk mencegah HMPV. Namun, ada beberapa langkah pencegahan yang efektif dapat masyarakat lakukan. Di antaranya menjaga kebersihan tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Menurutnya, upaya pencegahan ini memerlukan kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, edukasi yang tepat juga sangat penting untuk mengimplementasikan pencegahan HMPV di Indonesia.

Kolaborasi penelitian juga sangat penting, misalnya bersama organisasi internasional untuk mengetahui tren global terkait HMPV. Hal ini juga menjadi upaya mitigasi penyebaran dan dampak penyakit lintas negara.

Mirip dengan Influenza

Telly juga menjelaskan bahwa virus HMPV termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae dan genus Metapneumovirus. Virus ini pertama kali teridentifikasi pada tahun 2001 melalui sampel pasien yang mengalami infeksi saluran pernapasan. Virus HMPV memiliki gejala yang mirip dengan virus influenza yang berasal dari genus Influenzavirus dan Covid-19 yang berasal dari genus Betacoronavirus.Β 

Penderita infeksi HMPV sering mengalami gejala awal berupa batuk, pilek, hidung tersumbat, dan demam ringan. Kadang-kadang, gejala ini menyebabkan sesak napas atau napas berbunyi, terutama pada anak-anak dan bayi. Jika tidak segera dokter tangani, gejala ini bisa berkembang menjadi bronkiolitis atau pneumonia.

BACA JUGA: Virus HMPV Ada di Indonesia, Menkes Sebut Mirip Flu Biasa

Meskipun gejala HMPV mirip dengan influenza, terdapat perbedaan dalam tingkat keparahan. Pada influenza, penderita merasakan nyeri otot, demam yang lebih tinggi, serta kelelahan yang lebih berat. Sementara itu, pada Covid-19, penderita mengalami gejala khas berupa anosmia, yaitu kehilangan kemampuan untuk mencium bau. Gejala ini tidak ada pada HMPV dan influenza. Gejala ini sering menyebabkan sesak napas, terutama pada lansia.

Penularan HMPV dapat terjadi melalui droplet ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung atau kontaminasi permukaan. Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi, seperti pegangan pintu, meja, atau benda lainnya, dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut, penularan dapat terjadi.

Β 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

 

Top