Orang Muda dari 32 Provinsi Tuntut Komitmen Iklim Ambisius Jelang COP30

Reading time: 2 menit
Orang muda dari 32 provinsi menuntut komitmen iklim ambisius jelang COP30. Foto: Climate Rangers Jakarta
Orang muda dari 32 provinsi menuntut komitmen iklim ambisius jelang COP30. Foto: Climate Rangers Jakarta

Jakarta (Greeners) – Climate Rangers (CR) Jakarta bersama 32 perwakilan orang muda dan anak dari berbagai provinsi di Indonesia menggelar Indonesia Climate Mandate: A National Youth Demand Forum. Hal itu sebagai bagian dari konferensi utama Local Conference of Youth and Children (LCOY) Indonesia 2025. Dalam forum ini, mereka bersama-sama memperjuangkan keadilan iklim yang inklusif demi masa depan generasi mendatang.

Koordinator Climate Rangers Indonesia, Ginanjar, menjelaskan bahwa forum ini menjadi ruang strategis bagi orang muda dari seluruh penjuru negeri untuk menyuarakan tuntutan iklim yang berakar dari pengalaman lokal. Selain itu, forum ini juga bertujuan merumuskan sikap kolektif mereka terhadap aksi iklim, baik di tingkat nasional maupun global.

“Suara orang muda terkonsolidasi dalam satu mandat nasional yang akan mereka bawa ke forum internasional seperti COY dan COP,” ujar Ginanjar dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/8).

BACA JUGA: Belum Ada Komitmen di COP 29, Rakyat Tuntut Keadilan Iklim

Delegasi LCOY Indonesia 2025 ini juga membawa kisah nyata dari lapangan. Orang muda adat yang rentan karena tiadanya pengakuan masyarakat adat. Orang muda pesisir yang mengembangkan sistem peringatan dini banjir rob, komunitas petani muda yang menginisiasi pertanian adaptif iklim, hingga kelompok perempuan muda yang mengintegrasikan edukasi iklim dalam kegiatan komunitas.

Kisah-kisah tersebut menunjukkan bahwa perubahan iklim bukanlah masalah masa depan semata, melainkan kenyataan yang sudah dihadapi saat ini. Menjelang COP30, Climate Rangers Jakarta menyuarakan tuntutan pemuda Indonesia terkait iklim, energi, dan keuangan kepada para pengambil kebijakan.

Draf deklarasi yang mereka susun dalam forum ini akan menjadi dokumen resmi yang dibawa oleh delegasi LCOY Indonesia ke panggung internasional.

“Kami tidak datang hanya untuk didengar, tapi untuk memastikan perubahan terjadi. Tidak ada keadilan iklim tanpa keadilan sosial. Melalui forum ini, kami ingin menunjukkan bahwa orang muda tidak hanya peduli, tapi siap memimpin, dan berkontribusi dalam kebijakan iklim,” ujar Program Officer LCOY Indonesia 2025, Pinkan Astina.

Pelibatan Orang Muda di COP30 Penting

Indonesia, sebagai salah satu penghasil emisi terbesar di dunia, juga memiliki potensi besar dalam penyerapan karbon. Oleh sebab itu, negara ini dituntut untuk berkontribusi dalam mencapai target Paris Agreement serta Net Zero Emission.

Franky Zamzani, perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup, menekankan bahwa keterlibatan orang muda, termasuk dalam forum COP30, merupakan bagian penting. Hal ini untuk memastikan komitmen iklim berjalan adil dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Celios: Perdagangan Karbon, Solusi Keliru untuk Atasi Krisis Iklim

Menurut Franky, forum ini bukan hanya sekadar diskusi panel. Namun, menjadi ajang pameran aksi komunitas yang menunjukkan perjuangan iklim dari berbagai pelosok negeri. Selain itu, forum ini juga menjadi wadah penyusunan National Youth Statement, sebuah dokumen posisi bersama orang muda Indonesia yang akan terus dikawal hingga forum global.

Tidak hanya di forum resmi, ratusan anak dan orang muda dari seluruh Indonesia juga memadati kawasan Car Free Day Jakarta. Mereka menggelar Aksi LCOY Indonesia 2025 dengan membawa tema “Jejak Nusantara untuk Keadilan Iklim”.

Aksi ini menjadi simbol perjalanan kolektif orang muda menuju masa depan yang berkeadilan iklim. Pesannya juga tegas, keadilan iklim adalah hak setiap orang, dan orang muda siap memimpin perubahan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top