Siswa Bawean dan Gresik Tunjukkan Cinta Laut Lewat Warna di Kanvas

Reading time: 2 menit
Siswa Bawean dan Gresik menunjukkan cinta laut lewat warna di kanvas. Foto: Ecoton
Siswa Bawean dan Gresik menunjukkan cinta laut lewat warna di kanvas. Foto: Ecoton

Jakarta (Greeners) – Keindahan laut bukan hanya sekadar memanjakan mata, tetapi juga menyimpan inspirasi dan kekayaan yang bisa dituangkan menjadi warna di atas kanvas. Empat siswa SDIT Al Huda Pulau Bawean, Jawa Timur rela duduk di pantai dekat Dermaga Sangkapura untuk mencari ide menggambar bertema laut.

Kegiatan ini dalam rangka mengikuti Kontes Menggambar Anak Internasional. Penyelenggara kegiatan tersebut adalah Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton) bekerja sama dengan Human In Love dan Korea Re. Lomba tersebut mengusung tema besar “Mencintai Laut”, dengan tujuan menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap kelestarian laut.

Salah satu peserta dari SDIT Al Huda Pulau Bawean, Amelia Avriza, mengaku senang bisa menggambar sambil menikmati pemandangan laut secara langsung. Menurutnya, melihat laut secara dekat memberinya banyak ide dan membayangkan kehidupan di bawah laut. Ia juga tak jarang melihat sampah plastik mengapung di atas laut yang biru.

“Ini menjadi motivasi saya untuk mengungkapkan kecintaan saya melalui lukisan gambar,” kata Amelia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/10).

Kepala SDIT Al Huda Bawean, Rissky Wahyu Saputra, mengatakan bahwa siswa-siswanya siap mewakili sekolah dalam ajang internasional tersebut. Menurutnya, lomba ini sangat relevan bagi anak-anak yang tinggal di wilayah kepulauan.

“Mereka bisa mengekspresikan kondisi laut di sekitar mereka melalui karya seni. Saya berharap bisa menjadi juara internasional,” ucapnya.

Asah Bakat Seni

Semangat serupa juga terlihat di SD Muhammadiyah 1 Wringinanom, Kabupaten Gresik. Di lorong sekolah, sekitar 30 siswa tampak antusias menggambar dengan kertas dan krayon berwarna-warni.

Kepala sekolah, Kholiq Idris, menilai kegiatan ini menjadi momentum tepat untuk mengasah bakat seni. Selain itu, juga untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini.

“Kegiatan seperti ini sangat positif untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini. Selain itu, lomba ini juga dapat merangsang minat serta kepercayaan diri siswa. Mereka dapat berpartisipasi dalam ajang serupa di tingkat nasional maupun internasional,” tuturnya.

Idris menambahkan, sekolahnya telah mengirim lima delegasi dengan karya terbaik bertema mencintai lautan. Kontes menggambar internasional ini dijadwalkan berakhir pada 12 Oktober 2025.

Besarnya Antusias

Alaika Rahmatullah dari Ecoton menjelaskan bahwa kontes ini bisa diikuti oleh siswa sekolah dasar usia 6-12 tahun dengan peserta dari 16 negara di dunia. Kabupaten Gresik Indonesia menjadi salah satu peserta dalam kontes ini. Alaika menilai, guru dan siswa begitu antusias untuk mengikuti lomba ini.

“Sebelumnya, kami mengadakan technical meeting dengan mengundang 25 sekolah di sekitar kecamatan Wringinanom-Gresik. Hal itu agar guru bisa mendaftarkan siswanya dalam kontes menggambar ini. Jika terpilih sebagai juara, peserta mendapat piagam internasional dan uang tunai USD 500,” kata Alaika.

Sesuai kriteria kontes ini mengisyaratkan bahwa peserta wajib memilih tema besar sebagai acuan menggambar. Tema tersebut meliputi My Beloved Ocean (lautku tercinta), The Ocean and My Dream (laut dan impianku), dan Protect the Ocean and the Earth (lindungi laut dan bumi).

Setelah menggambar dengan indah, gambar akan di-scan untuk mendapatkan hasil digital, kemudian dikirim ke website www.mybelovedocean.org. Sehingga, karya siap dilombakan ditingkat internasional.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top