Gemercik Air yang Menyejukkan
Prinsipnya, tenaga air ini dihasilkan dari aliran air yang jatuh dari tempat yang lebih tinggi, ke tempat yang lebih rendah. Lalu oleh roda air, atau turbin hidrolik, dan generator, tenaga tersebut lalu dikonversi menjadi energi listrik. Air, sebagai salah satu elemen utama bumi, selalu dapat berputar menurut siklusnya, dan pada teorinya, kita tak akan mungkin kehabisan air. Air hanya berubah bentuk, tak pernah habis atau menghilang.
Pemanfaatan tenaga air ini sebenarnya telah dimulai semejak zaman Yunani dan Romawi kuno, dimana roda air dugunakan sebagai alat penggiling jagung. Lalu pada abad pertengahan, dikembangkan roda air yang besar dengan tenaga yang dihasilkan mampu menyamai sekitar 50 Horse Power (hp). Dan pada perkembangannya, menurut data yang dirilis PBB, tenaga air ini merepresentasikan sekitar 17% jumlah energi yang dihasilkan secara global pada tahun 2001.
Sebagai negara kepulauan, masih banyak karunia yang kita miliki. Salah satunya adalah daerah perairan yang melimpah. Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luluk Sumiarso, seperti yang ditulis di Energi.com, mengemukakan bahwa bahkan energi gelombang samudera pun dapat dimanfaatkan. Untungnya lagi, karena air lebih berat dari udara, maka aliran air yang pelan pun dapat menghasilkan jumlah tenaga yang besar.
Dengan banyaknya air laut yang dimiliki Indonesia, yang tersisa hanyalah kepandaian kita untuk memanfaatkannya untuk menggantikan sumber energi konvensional. Dari data di situs resmi Kementrian Koperasi dan Usaha Menengah, dikatakan bahwa sejauh ini koperasi di Indonesia sudah mengusahakan pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) yang memanfaatkan potensi tenaga air dengan skala yang lebih kecil. Usaha itu sudah dilaksanakan di dua puluh lokasi dan masih akan terus berlanjut.
Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Energi terseut lalu dimanfaatkan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan generator listrik. Meskipun demikian, mikrohidro dapat pula memanfaatkan perbedaan ketinggian yang tidak terlalu signifikan. Dengan ketinggian air 2,5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt.
Potensi sumber energi mikrohidro di Indonesia sangat besar, yaitu sekitar 7.500 mega watt. Namun sampai sejauh ini pemanfaatannya baru mencapai 600 mega watt. Masih banyak PR yang harus kita kerjakan. Mulai dari restorasi hutan, sungai, dan daerah-daerah aliran air lainnya, hingga pengembangan teknologi pengkonversi tenaga air itu sendiri.
Jangan Hanya Menjadi Tinggal Wacana
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, permasalahan energi adalah permasalahan milik seluruh rakyat. Mengabaikannya adalah tindakan yang keji dan semena-mena. Seperti yang telah Termaktub di dalam UUD 1945, bahwa kedaulatan dan aset alam berada pada rakyat Indonesia. Pemerintah, dalam titik ini bertugas sebagai penjaga yang harus mempertanggung jawabkan penggunaan aset-aset ini kepada rakyat.
Energi tak pernah habis, ia berubah bentuk. Berdasar pemikiran tersebut, kita pantas untuk mempertanyakan orientasi penggunaan sumber energi yang selama ini terfokus pada fosil dan minyak bumi… Bukankah kita mempunyai banyak sumber energi terperbarukan? (end)
Habis Energi Konvensional, Terbitlah Energi Terperbarukan











































