Waduk Gajah Mungkur Menyusut hingga Dipenuhi Sampah Plastik

Reading time: 2 menit
BRUIN menemukan fenomena menyusutnya debit air Waduk Gajah Mungkur. Foto: BRUIN
BRUIN menemukan fenomena menyusutnya debit air Waduk Gajah Mungkur. Foto: BRUIN

Jakarta (Greeners) – Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) menemukan fenomena menyusutnya debit air Waduk Gajah Mungkur (WGM), Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Berdasarkan hasil riset tim BRUIN, kawasan wisata waduk juga penuh tumpukan sampah plastik.

“Seiring menyusutnya debit air Waduk Gajah Mungkur karena kemarau, muncul fenomena padang rumput hijau di kawasan wisata waduk. Fenomena itu juga menimbulkan sampah plastik bekas makanan dan minuman yang berserakan di kawasan padang rumput,” ujar Koordinator Program Sensus Sampah Plastik dan Divisi Litigasi BRUIN, Muhammad Kholid Basyaiban melalui keterangan rilisnya.

BACA JUGA: 76 Persen Sampah Plastik Fleksibel Bocor ke Lingkungan

Menurut Kholid, kemungkinan pengunjung wisata WGM sengaja membuang sampah secara sembarangan. Banyaknya pengunjung wisata tidak dibarengi kesadaran untuk menjaga kebersihan.

“Ini ini juga kian parah dengan minimnya fasilitas pengumpulan sampah di kawasan wisata,” lanjut Kholid.

Salah satu penduduk asli setempat, Giyono (30), mengatakan sebelum WGM dibangun, lokasi padang rumput merupakan pemukiman warga yang sengaja ditenggelamkan untuk pembangunan waduk.

“Warga pemukiman yang ikut Program Bedol Desa kemudian bertransmigrasi ke wilayah Kalimantan, Bengkulu, dan beberapa warga juga merantau ke ibu kota. Sebagian warga juga berpindah ke lokasi yang berjarak sekitar dua kilometer sebelah barat WGM,” ucap Giyono.

BRUIN menemukan fenomena menyusutnya debit air Waduk Gajah Mungkur. Foto: BRUIN

BRUIN menemukan fenomena menyusutnya debit air Waduk Gajah Mungkur. Foto: BRUIN

BRUIN Lakukan Sensus Plastik di Waduk Gajah Mungkur

Empat orang dari BRUIN kembali melakukan riset dan sensus sampah plastik. Pelaksanaan sensus sampah kali ini di kawasan WGM yang tidak jauh dari pusat keramaian Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah.

Kegiatan sensus sampah yang menyasar lokasi di WGM merupakan salah satu rangkaian kegiatan brand audit BRUIN selama satu tahun lebih sejak tahun 2022.

“Kami menemukan beberapa kemasan plastik dari produk–produk rumah tangga yang tertanam di dasar waduk. Kami menduga sampah plastik tersebut berasal dari sisa–sisa sampah domestik pemukiman warga yang dulu ditenggelamkan untuk membangun Waduk Gajah Mungkur,” imbuh Kholid.

Kumpulkan 450 Bagian Sampah

Dalam kegiatan sensus sampah plastik tersebut, tim BRUIN mengumpulkan beberapa sampel sampah dari dua lokasi. Lokasi pertama berada di dalam kawasan wisata WGM, sementara lokasi kedua berada sekitar 4 kilometer sebelah barat kawasan wisata WGM dan sebagai kawasan budidaya ikan tawar.

Dengen mengunakan metode pengambilan sampah menggunakan transek, tim BRUIN berhasil mengumpulkan sekitar 450 pcs sampah dari 2 lokasi tersebut.

BACA JUGA: Daur Ulang Plastik Tak Boleh Mencemari Lingkungan

“Produsen penghasil plastik yang kami temukan produknya, kami akan melakukan advokasi untuk meminta pertanggung jawaban atas sampah produk mereka yang bocor ke lingkungan. Hal itu sesuai dengan regulasi yang ada,” imbuh Kholid.

BRUIN Berhasil Identifikasi Asal Sampah

Dalam kegiatan sensus sampah atau brand audit di kawasan wisata Waduk Gajah Mungkur, tim BRUIN berhasil mengidentifikasi asal muasal sampah.

Mereka juga mengetahui karakteristik sampah plastik serta melakukan kompilasi data atas temuan sampah tersebut. Mayoritas sampah yang mereka temukan adalah sampah jenis makanan dan minuman dari perusahaan FMCG dan unbrand.

Ke depannya, BRUIN pun akan mencoba meneliti sampah plastik yang mencemari kawasan Indonesia timur. Dalam waktu dekat, BRUIN juga akan melakukan kegiatan sensus sampah plastik di sungai dengan menggunakan metode trashboom. 

“Harapannya semakin banyak kegiatan sensus sampah plastik yang tim BRUIN lakukan, berbalik juga semakin bertambahnya data temuan sampah plastik yang mencemari lingkungan. Khususnya lingkungan perairan,” ujar Kholid.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top