Hidup Membumi dan Keliling Dunia Tanpa Alas Kaki

Reading time: 2 menit
Buku Happiness Inside
Foto: goodreads

Judul Buku: Happiness Inside

Penulis: Gobind Vashdev

Penerbit: PT Mizan Publika

Tahun Terbit: 2009

Tebal Buku: 278 halaman

Pria ini menolak dipanggil inspirator apalagi motivator. Ia lebih suka menyebut dirinya seorang heart worker atau pekerja hati. Bukunya yang berjudul Happiness Inside dan 99 Wisdom telah laris terjual di pasaran hingga memasuki sembilan belas kali cetakan. Menariknya, setiap satu eksemplar penjualan buku, ia juga menanam sebuah bibit pohon sebagai bentuk balas budi terhadap alam. Melalui kertas-kertas yang berasal dari tumbuhan dirinya merasa dianugerahi kekuatan untuk tak henti berbagi kebahagiaan.

Ialah Gobind Vashdev, praktisi self healing yang bertempat tinggal di Ubud, Pulau Dewata Bali. Namanya makin akrab di telinga publik setelah memperkenalkan teknik pernapasan alternatif menggunakan hidung (Buteyko Breathing ). Teknik itu ia populerkan lewat berbagai seminar nasional maupun internasional. Ia mengingatkan audiensnya agar mengurangi bernapas melalui mulut karena secara medis dapat menyebabkan manusia terjebak pada keadaan hiperventilasi atau tidak seimbangnya asupan oksigen dan karbon dioksida di paru-paru terutama ketika beraktivitas.

Di dalam bukunya Gobind menceritakan bahwa kedekatan individu pada Bumi merupakan cara paling baik untuk berteman dengan diri sendiri. Menurutnya, ketika seseorang ingin menyehatkan jiwa dan raga, ia juga memiliki kewajiban untuk merawat alam semesta. Jika alam telah sakit, manusia pun terkena dampaknya, misalnya, lewat bencana yang kerap kali menguras air mata.

Selain menjadi vegetarian selama 20 tahun, tidak memakai sabun mandi, dan mengurangi limbah plastik, cara Gobind untuk bersahabat dengan alam adalah memutuskan tidak menggunakan alas kaki ketika berjalan. Ia melakukannya ke manapun bahkan saat melakukan perjalanan menuju berbagai negara lapisan meski salju di bawah kakinya. Sudah lebih dari tujuh tahun ia menerapkan perilaku ini agar senantiasa terkoneksi dengan semesta. Di berbagai seminarnya dijelaskan bahwa dengan bertelanjang kaki, tubuh manusia mampu menyerap elektron negatif dari bumi. Elektron didapatkan bila bersentuhan langsung dengan pasir, batu, tanah, dan rumput melalui kegiatan berjalan minimal 30 menit dalam sehari.

Manfaatnya? Tentu dengan menyerap elektron negatif manusia akan melepas elektron positif. Hal tersebut kemudian menjadi energi yang memengaruhi kontrol emosi individu menjadi lebih stabil dan terkendali. Dengan kondisi kesehatan mental yang sehat akan mudah untuk meningkatkan produktivitas dalam aktivitas masing-masing.

Jadi, apakah kamu tertarik melakukan hal yang sama dengan Gobind? Bagaimana pun caramu menjaga Bumi, jadilah yang terbaik versi diri sendiri. Jangan hanya ikut-ikutan tren yang sesaat viral lalu lupa dengan niat awal. Tiap individu selalu memiliki cara unik untuk mendekatkan dirinya pada alam, maka cari tahu keunikanmu mulai dari sekarang!

Penulis: Zury Muliandari

Top