Inovasi
Sebuah papan informasi bertenaga surya akan menampilkan informasi terbaru tentang layanan kota dan informasi acara-acara yang akan diselenggarakan di kota Boston.
Voltaic Systems menawarkan produk terbarunya,yaitu dua buah ransel yang dilengkapi panel surya yang sanggup menjamin kecukupan daya untuk semua kegiatan yang Anda lakukan.
Lembaga amal dari Inggris bernama SolarAid bekerjasama dengan Yingli Solar, produsen panel surya, meluncurkan sebuah produk baru yang digadang-gadang menjadi lampu surya paling terjangkau di dunia.
Delapan orang insinyur dari Georgia Tech mempelopori penelitian sebuah kain hibrida yang sanggup memanen energi dari dua sumber: matahari dan gerakan.
Minimnya sistem suplai air dan buruknya sistem sanitasi menyebabkan hampir satu miliar orang mengalami kekurangan air bersih. Berikut ini enam desain inovatif yang dapat menjadi solusinya.
Melakukan pengomposan sisa makanan di sebuah apartemen kecil bisa menjadi proses yang merepotkan karena baunya. Namun tidak lagi berkat alat bernama Biovessel ini.
Seorang desainer produk dari Islandia bernama Ari Jonsson membuat solusi yang inovatif untuk mengatasi permasalahan botol plastik. Ia berinovasi dengan membuat botol minum dari alga.
Proses penjernihan air sangat rumit, mahal dan memakan waktu yang lama. Namun para ahli di Universitas Stanford dan SLAC National Accelerator Laboratory menciptakan sebuah “kotak hitam” yang dapat menjernihkan air dalam waktu 20 menit saja.
Siapa sangka, seorang anak berumur 16 tahun berhasil menemukan bahwa ternyata kulit jeruk dan kulit alpukat bisa membantu petani menghadapi krisis air.
Seorang warga Gaza berhasil menciptakan alat yang mengubah air laut yang tidak bisa diminum menjadi air tawar yang segar. Uniknya proses penyulingan ini dilakukan dengan menggunakan tenaga matahari.
Desa Kalisari, Banyumas, Jawa Tengah, tidak lagi menyia-nyiakan air limbah tahu dari ratusan pabrik pembuatan tahu yang ada di desa itu. Tidak hanya mendapatkan biogas, kualitas air dan panen padi mereka pun kini membaik.
Leroy Mwasaru bersama teman-teman sekolahnya merancang digester untuk mengolah kotoran manusia menjadi biogas. Bahan utamanya adalah limbah dari 720 orang teman satu sekolah Leroy yang tinggal di asrama Maseno School, Kenya.
Di umur 14 tahun, Remya Jose menciptakan sebuah mesin cuci yang digerakkan oleh pedal sepeda. Mesin penemuannya ini berjasa membuat proses mencuci menjadi lebih mudah untuk masyarakat yang tidak memiliki akses listrik.