biota laut
Jakarta (Greeners) – Studi yang terbit dalam jurnal Nature Communications menemukan adanya gelombang panas di dasar lautan bumi karena perubahan iklim. Gelombang panas yang bertahan lebih lama ini akan menjadi […]
Jakarta (Greeners) – Sekitar 8 juta ton sampah plastik memenuhi lautan dunia setiap tahun. Sampah plastik bukan hanya menjadi polusi utama dalam ekosistem laut, tapi juga sebagai media penyebaran mikroalga […]
Jakarta (Greeners) – Kehidupan di lautan terancam mengalami kepunahan massal. Kepunahan ini bisa saja menyaingi kepunahan masa lalu di bumi, jika tak bisa menahan emisi gas rumah kaca. Hal ini […]
Jakarta (Greeners) β Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut, kontaminasi paracetamol di Perairan Jakarta perlu kajian lanjutan. Kontaminasi ini belum masuk kategori pencemaran air permukaan dan laut, namun sebagai […]
Penelitian menemukan meninggalkan lebih banyak ikan besar di laut mengurangi jumlah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ke atmosfer bumi. Ketika seekor ikan mati di lautan, dia tenggelam ke kedalaman lautan dan menyerap semua karbon yang mereka kandung. Inilah bentuk βkarbon biruβ. Karbon biru yakni karbon yang ditangkap dan disimpan oleh ekosistem laut dan pesisir dunia.
Peta jalan ini akan menjadi panduan bagi KKP dan para pegiat konservasi untuk menetapkan prioritas perlindungan terhadap biota laut.
LIPI menyebut bahwa mikroplastik ditemukan di dasar ekosistem pantai di Teluk Banten dan dasar samudera di kedalaman 500 meter, pantai barat Pulau Sumatera.
Tubuh ubur-ubur lunak seperti gelatin, transparan, dan mengandung banyak air. Bentuk tubuhnya yang unik ini menjadikan ubur-ubur berbeda dari jenis koelenterata lainnya.
Kima atau giant clams merupakan salah satu jenis bivalvia yang dapat ditemukan pada perairan ekosistem karang. Satwa laut yang dilindungi ini panjang cangkangnya bisa mencapai 1,5 m dengan berat badan lebih dari 300 kg.
Kepopuleran siput gonggong dinilai menandingi βescargotβ, hidangan keong dari Perancis. Namun nilai ekonomisnya yang tinggi dan kegiatan penambangan timah di laut membuat populasi dan habitat siput gonggong terancam.
Kerang mutiara (Pinctada) merupakan salah satu komoditas ekspor yang bernilai ekonomis tinggi sebagai penghasil mutiara. Proses yang panjang untuk menghasilkan mutiara, membuat mutiara air laut memiliki harga yang mahal.
Hasil kajian dan survei status populasi bambu laut yang dilakukan peneliti UNHAS dan BPSPL Makassar menunjukan populasi satwa laut ini sudah jarang ditemukan di perairan Sulawesi.
Crinoid atau sering dikenal dengan nama lili laut (Comaster sp.), memiliki bentuk menyerupai bunga lili atau pakis. Namun jangan terkecoh, lili laut bukan tanaman!