
BNPB


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, mengajak semua pihak berperan dalam mengurangi risiko bencana. Menurutnya, pengurangan risiko bencana, harus menjadi sebuah pergerakan masyarakat guna mengubah praktik pembangungan yang berpotensi menimbulkan bencana baru.

Direktur Jatam menyebut lahan di Luwu Utara dipergunakan sebagai pertambangan, perkebunan kelapa sawit, pembangunan vila, dan penginapan.

Pemerintah memberikan kewenangan kepada kepala daerah di 102 kabupaten/kota untuk melaksanakan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Sebagai bentuk upaya memutus rantai penyebaran COVID-19, sebanyak 10 daerah di seluruh Indonesia telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) telah membentuk konsorsium riset teknologi untuk penanganan Covid-19.


Banyak pohon terbakar bahkan ditebang dan hutannya digunakan untuk alih fungsi lahan. BNPB menyebut terdapat kesengajaan membakar hutan.

Penyebab terjadinya banjir di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada awal tahun diindikasi sebagai salah satu dampak krisis iklim.

Proyeksi bencana pada tahun 2020 diperkirakan berupa peristiwa geologi dan vulkanologi berupa gempa yang disertai tsunami dan erupsi gunung berapi.

Bank Dunia menghitung kerugian dari karhutla di tahun 2019. Menurut laporan Indonesia Economic Quarterly (IEQ) nilainya mencapai Rp 75 triliun.

BNPB mengingatkan masyarakat mengenai potensi bencana hidrometeorologi yang diprediksi terjadi pada penghujung 2019 hingga pertengahan tahun depan.

Pemerintah menyusun program pencegahan kebakaran hutan dan lahan untuk tahun 2020. Program tersebut dipimpin Menkopolhukam Mahfud MD.

BNPB menyampaikan bahwa selama periode 1 Januari hingga 30 April 2019 terjadi 1.586 kejadian bencana di Indonesia. Hal ini disebabkan lebih dari 98 persen bencana yang terjadi adalah bencana hidrometeorologi dan 2 persen bencana geologi.

Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa bencana banjir yang melanda DAS Sentani, Papua pada Sabtu lalu disebabkan adanya kombinasi antara faktor alam dan ulah manusia.