BNPB Siapkan Simulasi Penanggulangan Bencana di 5 Provinsi

Reading time: 2 menit
tengah menyiapkan simulasi penanggulangan bencana. Foto: BNPB
tengah menyiapkan simulasi penanggulangan bencana. Foto: BNPB

Jakarta (Greeners) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah menyiapkan simulasi penanggulangan bencana prioritas nasional di lima provinsi. Simulasi ini akan dilaksanakan pada tahun 2024, guna meningkatkan pengetahuan pemerintah daerah mengenai penanggulangan bencana.

Melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB) simulasi bencana akan dilakukan di lima provinsi prioritas. Di antaranya Bali, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara.

“Sesuai dengan UU Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, kita harus mengubah paradigma penanggulangan bencana dari yang semula berifat responsif menjadi preventif aktif,” ujar Kepala Bidang Penyelenggara dari Pusdiklat BNPB, Apriyuanda Giant Bayu Perdana melalui keterangan tertulisnya, Kamis (18/1).

Bayu menambahkan, simulasi ini bertujuan untuk membangun sistem dan prosedur koordinasi dan komando yang lebih baik antar stakeholder terkait dalam penanggulangan bencana. Simulasi tersebut juga untuk menyiapkan bahan rekomendasi perbaikan rencana kontijensi maupun pembuatan SOP terkait penanganan darurat bencana di daerah.

“Pada simulasi ini, pemda dan masyarakat kami harapkan memahami dua metode standar pelatihan pada simulasi penanggulangan bencana 2024, yakni geladi ruang atau metode Table Top Exercise (TTX) dan geladi posko atau Command Post Exercise (CPX),” lanjut Bayu.

TTX adalah latihan berdasarkan metode diskusi. Latihan ini menggunakan scenario ancaman untuk menguji kemampuan unsur pimpinan dalam koordinasi dan pengambilan keputusan. Khususnya, terhadap kebijakan, strategis, prosedur dalam merespons ancaman bencana.

Sementara, CPX merupakan latihan yang melibatkan satu atau multipihak lembaga untuk menguji kapasitas. Latihan pun melibatkan berbagai fungsi oleh lembaga terkait. Hal ini, guna melatih kemampuan dan keterampilan unsur pimpinan serta staf komando penanganan darurat bencana.

Simulasi Diselenggarakan pada Mei–Juli 2024

Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BNPB Kheriawan berpesan, simulasi penanggulangan bencana ini dapat terselenggara setidaknya dua kali dalam satu tahun. Hal ini supaya dapat memberi manfaat secara menyeluruh bagi seluruh komponen penanggulangan bencana.

Persiapan simulasi ini juga telah melibatkan perwakilan BPBD dari lima provinsi prioritas nasional. Pelaksanaan simulasi bersama para BPBD tersebut rencananya akan terselenggara pada bulan Mei hingga Juli 2024 mendatang.

“Saya berharap simulasi ini dapat meningkatkan kapasitas masyarakat yang tinggal di daerah dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi. Sehingga, menyiapkan masing-masing individu agar bisa mengantisipasi potensi bencana yang dapat terjadi kapan pun dan di mana pun,” imbuh Kheriawan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top