Waspada Banjir, 60 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan

Reading time: 2 menit
Ilustrasi banjir akibat musim hujan. Foto: Freepik
Ilustrasi banjir akibat musim hujan. Foto: Freepik

Jakarta (Greeners) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan hampir 60% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Masyarakat perlu waspada akan bencana hidrometeorologi basah seperti banjir bandang dan tanah longsor.

Dari 699 Zona Musim (ZOM) pada bulan Oktober sampai Desember 2023, sebanyak 477 ZOM  (68,24%), diprediksi mengalami awal musim hujan.

“Prediksi puncak musim hujan 2023-2024 di Indonesia terjadi pada bulan Januari dan Februari. Zona musim di Indonesia tidak terjadi serempak karena terbagi menjadi 600 zona musim. Musim hujan untuk Jawa bagian utara daerah pesisir itu sangat rentan dengan banjir,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing. 

BACA JUGA: Ini 7 Cara Menjaga Kesehatan Selama Musim Hujan

Ia melanjutkan, wilayah Jawa bagian tengah ke selatan yang topografinya sebagian bukit sangat rentan dengan longsor, seperti di daerah Banyumas dan Cilacap. Namun demikian, pemerintah daerah sudah menyiapkan antisipasi.

“Kami mengimbau kabupaten atau kota yang rawan banjir bandang dan tanah longsor, khusus Jawa bagian tengah ke selatan. Kabupaten Bogor Ciamis, Garut, dan seterusnya itu harus siap,” tambah Abdul. 

Ilustrasi longsor akibat musim hujan. Foto: Freepik

Ilustrasi longsor. Foto: Freepik

El Nino Pengaruhi Musim di Indonesia

Sementara itu, El Nino juga masih berpengaruh di Indonesia sampai bulan Maret dan April. Namun, intensitasnya telah menurun dan tidak separah pada empat bulan terakhir. Dampak dari El Nino ini berpengaruh dengan transisi musim di Indonesia. 

“Karena sudah secara normal secara monsunnya kita masuk ke musim hujan. Secara otomatis, El Nino tidak sesignifikan itu,” imbuh Abdul. 

BACA JUGA: BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi Jelang Musim Hujan

Sejauh ini, tercatat sebanyak 19 kali kejadian bencana cuaca esktrem. Saat ini juga sedang terjadi transisi dari musim kemarau ke musim hujan.

“Ini terjadinya di prioritas September, Oktober, dan November. Sekarang kita sedikit mundur karena pengaruh El Nino. Sehingga, kita merasakan transisi itu di bulan November,” tegas Abdul.

Bencana banjir juga sudah mulai terjadi di sejumlah wilayah Indoenesia. Tak hanya banjir, tanah longsor juga sudah sering terjadi di beberapa wilayah.

Ilustrasi bencana karhutla. Foto: Freepik

Ilustrasi bencana karhutla. Foto: Freepik

Hujan di Jabodetabek Bantu Pulihkan Kualitas Udara

Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) kini diguyur hujan dengan intensitas yang sering. Abdul mengatakan, hal itu berpengaruh pada kualitas udara di Jakarta.

“Selama ini terjadinya kemarau menimbulkan debu dan polusi. Kemudian, dengan musim hujan satu kali sehari, dua kali sehari membuat kualitas udara mungkin lebih baik. Namun, tentu saja harus ada langkah kesiapsiagaan dari pemerintah daerah maupun dari kita secara individu,” ujar Abdul.

Di sisi lain, BNPB pun masih mewaspadai terjadinya karhutla di sejumlah wilayah Indonesia. Misalnya pada wilayah Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara, dan Bali masih rawan terjadinya karhutla.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top