
Orangutan


Jakarta (Greeners) – Hasil penelitian berbasis ilmu pengetahuan harus mendukung kedaulatan Indonesia. Penertiban peneliti asing, yang mengancam kedaulatan Indonesia bisa dilakukan. Pengamat Lingkungan Universitas Indonesia Mahawan Karuniasa menyampaikan pernyataan itu […]

Jakarta (Greeners) – Greenpeace Indonesia dan The Tree Map menemukan 3,12 juta hektare (ha) perkebunan sawit ilegal berada dalam kawasan hutan hingga akhir tahun 2019. Dalam laporan terbarunya itu, terdapat […]

Orang utan adalah salah satu spesies endemik Indonesia yang masuk kategori dilindungi. Perlindungan bagi orang utan tercantum dalam berbagai regulasi baik nasional maupun internasional. Meski begitu, orang utan kerap menjadi korban dari perburuan liar dan perdagangan ilegal, bahkan kejahatan transnasional. Baru-baru ini, Indonesia memulangkan sebelas orang utan korban kejahatan transnasional.

Kepala Konservasi In-situ Yayasan Ekosistem Lestari, Julius Paolo Siregar mengatakan, hutan sudah tak lagi menjadi tempat yang aman bagi orangutan.

Orangutan adalah satu-satunya kera besar endemis yang tersisa di Pulau Sumatera dan Kalimantan serta lebih banyak ditemui di luar kawasan konservasi.


Hari Orangutan Internasional jatuh pada 19 Agustus setiap tahunnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian Orangutan.

One of the best things lives can offer is seeing orangutans live freely in their habitat. One of the success story of orangutan release to the wild is “Susi”. Susi is fortunate considering other domesticated orangutans will never be able to be released to the wild.

Aceh Natural Resources Conservation Agency, WCS-IP and HOCRU-IC teams evacuated a female Sumatran orangutan (Pongo abelii) and her offspring. The mother is in critical condition with 74 pellets are found inside of her body.

Tim BKSDA Aceh bersama dengan personel WCS-IP dan HOCRU-OIC mengevakuasi orangutan sumatera (Pongo abelii) yang terdiri dari anak dan induknya. Induk orangutan ini ditemukan kritis dengan 74 butir peluru senapan angin di tubuhnya.

A female Tapanuli orangutan was spotted with two babies in Batang Toru forest of Tapanuli, North Sumatra. The two babies share the same look and size.

Seekor orangutan Tapanuli betina dengan dua bayi terlihat di hutan Batang Toru, Tapanuli, Sumatera Utara. Bayi orangutan tersebut nampak sangat mirip dan berukuran hampir sama.

Hasil penelitian populasi Pongo tapanuliensis atau Orangutan Tapanuli di habitat terisolir ekosistem Batang Toru akhirnya dilaporkan dan dipublikasikan pada salah satu jurnal internasional terkemuka, Current Biology.

Research and Development and Innovation Agency of Ministry of Environment and Forestry with Directorate General of Natural Resources Conservation and Ecosystem, established an Orangutan Research Center, in Samboja, East Kalimantan.