Aksi Peduli Sampah, Komunitas Sepeda Purwakarta Tak Mau Ketinggalan

Reading time: 2 menit
Forum Pesepeda Purwakarta ikut memperingati Hari Peduli Sampah Nasional dengan turut membersihkan sampah sambil memanfaatkan sepeda untuk mengangkut sampah, Minggu (21/02). Foto: greeners.co/Agia Nur Pratama

Purwakarta (Greeners) – Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) berlangsung tidak hanya di Jakarta saja. Setidaknya, terdapat 801 komunitas turut berpartisipasi di 155 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia turut pada Minggu (21/02) kemarin.

Momen HPSN diperingati dengan cara yang berbeda-beda di setiap kota. Aksi yang dilakukan pun berkolaborasi dengan banyak pihak, seperti masyarakat, pemerintah, hingga komunitas. Salah satunya aksi yang digalakkan oleh Forum Pesepeda Purwakarta di lokasi car free day di Situ Buleud pada Minggu (21/02) pagi.

Diikuti lebih kurang 130 pesepeda, kegiatan dimulai dengan pembacaan deklarasi oleh seluruh pesepeda sebagai komitmen mereka dalam mendukung “Indonesia Bebas Sampah 2020”. Setelah itu, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk memunguti sampah di sekitar CFD di Situ Buleud dan sosialisasi tentang HPSN.

Usai aksi memungut sampah, seluruh pesepeda menggenjot pedal sepeda bersama menuju Cigangsa dengan jarak 17 kilometer. Jarak yang cukup jauh ditambah median jalan yang relatif datar dan menanjak tersebut diobati dengan ngaliwet atau makan bersama yang tentunya minim sampah.

Menurut Sena Nelson Rusli, Ketua ISSI Kabupaten Purwakarta dalam sambutannya mengatakan, sampah tidak bisa dihindari oleh pesepeda sendiri karena sebagai pembungkus suplai energi, baik makanan maupun minuman. “Tapi kita bisa menjaganya. Kita bisa menjaga lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya, minimal dengan menggunakan bidon (tumbler, red.) dibandingkan botol air kemasan plastik, setidaknya itu bisa membantu,” ujar Nelson.

Foto: greeners.co/Agia Nur Pratama

Foto: greeners.co/Agia Nur Pratama

Koordinator pelaksana aksi, Cucu Hambali, kepada Greeners menuturkan, maksud dalam kegiatan tersebut tidak hanya sebagai sarana silaturahmi antar komunitas pesepeda di Purwakarta saja.

“Yang utama adalah mengubah mindset pesepeda di Purwakarta karena pesepeda disini masih bersepeda untuk hobi dan olahraga saja. Jadi saya mencoba ada kegiatan variatif seperti HPSN ini, karena persoalan sampah ini persoalan kita semua termasuk pesepeda,” tuturnya saat ditemui di Cigangsa usai ngaliwet.

Cucu juga mengapresiasi banyaknya peserta yang terlibat dalam aksi ini. Ia berharap, partisipasi mereka tidak hanya di satu wilayah dan komunitas tertentu saja, melainkan merangkul lebih banyak masyarakat dan unsur di Purwakarta.

Niki Rahayu, salah satu peserta dalam kegiatan ini, juga menyatakan dukungannya. “Penginnya acara ini rutin dan ada tujuannya. Setahun dua sampai tiga kali dan jadi acara tahunan di Purwakarta, biar seru dan nggak sekadar gowes bareng tapi ada kegiatan pungut sampahnya. Lebih ada manfaatnya,” ungkap mahasiswi dari Universitas Padjajaran yang juga bergabung dalam komunitas sepeda Totojer Plered.

Aksi yang didukung oleh berbagai unsur seperti ISSI Kabupaten Purwakarta, CKS Cloth, Bandung Clean Action dan Greeneration Indonesia serta beberapa komunitas seperti Bike To Work Purwakarta, Purwakarta Gowes Mania Wapress, Botak, Fedarta, Rodeos, Bucis, Totojer Plered dan Lowrider PWK ini diharapkan menjadi kegiatan yang berdampak positif bagi masa depan lingkungan Purwakarta, setidaknya dengan bijak memilah sampah dan membiasakan bersepeda dalam aktivitasnya.

Penulis: ANP/G32

Top