10.000 Generasi Muda Tanam Serentak Bibit Pohon di 34 Provinsi

Reading time: 2 menit
Menteri LHK ajak generasi muda tanam pohon serentak di 34 provinsi untuk pemulihan lingkungan. Foto: KLHK

Jakarta (Greeners) – Hampir 10.000 generasi muda di 34 provinsi menanam 86.000 bibit pohon secara serentak. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggalang kegiatan ini untuk mengajak generasi muda peduli dalam pemulihan lingkungan.

Kegiatan bertajuk Kaum Muda Menanam ini, terselenggara berkat kerja sama KLHK dan Green Leaders Indonesia (LGI). Penanaman secara simbolis berlangsung di Kabupaten, Karangasem, Bali.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, kegiatan penanaman serentak ini bertujuan untuk memfasilitasi para kaum muda sebagai generasi penerus bangsa. Hal ini juga membuktikan kerja lapangan bersama, inklusif dan membangun kesadaran bersama untuk pemulihan lingkungan.

“Yang paling penting sekarang adalah bagaimana kita bersama-sama menyelesaikan, membantu, bekerja dengan fasilitasi pemerintah pusat dan daerah untuk memulihkan lingkungan,” kata Menteri Siti dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (20/12).

Menteri Siti mengapresiasi kegiatan bersama GLI yang melibatkan banyak generasi muda menanam serentak di seluruh Indonesia. Menurutnya, kegiatan menanam seperti di Desa Datah, Karangasem, Bali menjadi salah satu bentuk usaha pengelolaan sumber daya alam (UPSA).

Tanam Pohon untuk Konservasi Tanah dan Air

UPSA merupakan upaya konservasi tanah dan air di lahan kering. Upayanya antara lain dengan pembuatan teras dan saluran pembuangan air. Selain itu juga intensifikasi usaha tani yang baik dengan memperhatikan kemampuan dan kesesuaian lahan yang bersangkutan.

Selain itu, pada skala lebih besar, UPSA juga sebagai salah satu bentuk kegiatan nyata dalam memitigasi kebencanaan, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim termasuk bencana hidrometeorologi.

“Kita tahu ada cara untuk mengelola alam dengan baik dan seharusnya kita bekerja seperti itu,” ucap Menteri Siti.

Ia pun berharap, dengan lahirnya para GLI, dapat memahami teknik pengelolaan alam melalui UPSA dengan dasar-dasar ilmu pengetahuan. Selain itu, perlu langkah-langkah yang sistematis dan terukur.

Untuk para generasi muda, Menteri Siti berpesan untuk terus menanam pohon dan melestarikan alam mengacu pada dasar ilmu pengetahuan.

“Karena menangani alam ini bukan hanya dengan teriak-teriak, tetapi dengan pengetahuan, dedikasi dan bekerja secara nyata,” imbuhnya.

Menjaga Lingkungan Bentuk Hubungan Baik Manusia dan Alam

Bupati Karangasem, I Gede Dana yang hadir pada kesempatan itu mengungkapkan, masyarakat Bali diajarkan untuk wajib memelihara lingkungan dalam rangka menjaga hubungan antara manusia dengan alam. Ia menyebut, lingkungan hidup khususnya di Bali sudah baik dan berkembang dari yang semula banyak wilayah yang kering, sekarang telah hijau.

Gede Dana juga mengapresiasi kegiatan penanaman ini. Ia berharap melalui penanaman yang dihadiri oleh Menteri LHK akan memberikan semangat warganya untuk menjaga lingkungan.

“Dengan adanya gerakan ini, saya yakin Indonesia akan semakin hijau, udara akan semakin bersih,” ungkap Gede Dana.

Mewakili GLI sekaligus Koordinator kegiatan menanam, Didik Aprilianto menjelaskan, inisiasi gerakan Kaum Muda Menanam punya maksud agar dimaksudkan agar Indonesia menjadi pusat peradaban dan studi lingkungan dunia. Gerakan ini juga sebagai bukti adanya kolaborasi yang baik antara KLHK dan generasi muda.

“Kami ingin KLHK menjadi kementerian yang inklusif menjadikan kaum muda terlibat dalam pelaksanaan pemilihan lingkungan,” ungkap Didik.

Penulis : Ari Rikin

Top