Jakarta (Greeners) – Muslim for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC) Indonesia bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah meresmikan pemasangan panel surya di Masjid Buya Syafii Maarif, Nagari Sumpur Kudus Selatan, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat, Sabtu (2/8). Inisiatif ini merupakan bagian dari program Sedekah Energi, yang kali ini mengusung tema “Mencerahkan dengan Surya, Meneruskan Cita Buya.”
Program tersebut bertujuan mengedukasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyediaan energi terbarukan di rumah ibadah, khususnya masjid. Inisiatif ini sebagai bentuk nyata kontribusi terhadap solusi perubahan iklim.
Project Lead Sedekah Energi MOSAIC, Elok Faiqotul Mutia mengatakan bahwa program Sedekah Energi merupakan bentuk baru dari sedekah yang tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga memberi manfaat bagi bumi.
BACA JUGA: Masjid Al Muharram Buktikan Panel Surya Bisa Hidup dari Rasa Memiliki
“Allah SWT memerintahkan kita untuk menjaga bumi. Melalui program ini, umat Muslim bisa terlibat langsung dalam menjaga kelestariannya,” ujar Elok dalam keterangan tertulisnya.
Dengan adanya program ini, ia berharap program sedekah energi bisa diduplikasi oleh banyak pihak, khususnya masjid-masjid di Sumbar. Mutia menambahkan, Sedekah Energi tidak hanya fokus pada solarisasi, tapi juga proses pelatihan yang bisa diakses untuk umum.
“Pelatihannya berupa cara audit menghitung kebutuhan energi dari panel surya sampai dengan pemasangannya,” ucapnya.
Sejalan dengan Upaya Pemerintah
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat, Helmi Heryanto mengapresiasi inisiatif ini. Ia menilai program tersebut sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam mengembangkan fasilitas energi bersih di Sumatera Barat.
“Kami sangat menyambut baik dan mendukung agar program ini bisa meluas ke daerah lain, terutama wilayah-wilayah yang masih belum terjangkau listrik secara merata seperti di Kepulauan Mentawai,” ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini bauran energi di Sumbar meningkat. Secara mix energi primer Energi Baru Terbarukan (EBT)Sumbar sudah mencapai 30,59 persen. Jauh di atas EBT nasional yang masih 14 persen. Sementara itu, secara pembangkit listrik, Helmi mengklaim EBT Sumbar sudah mencapai 52 persen.
“Hanya 48 persen saat ini pembangkit listrik kita dari energi fosil,” ucapnya.
Ia menambahkan, keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) seperti ini turut menginspirasi pemerintah untuk mempercepat transisi energi bersih.
BACA JUGA: Empat Tahun Energi Surya Menerangi Sudut-Sudut Masjid KH Ahmad Dahlan
Wali Nagari Sumpur Kudus Selatan, Khairul Basri turut menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan panel surya tersebut. “Alhamdulillah, masjid kami kini tidak lagi mengalami pemadaman listrik. Sebelumnya, kami mengeluarkan biaya sekitar Rp350 ribu per bulan untuk tagihan listrik,” kata Khairul yang juga Takmir Masjid Buya Syafii Maarif Sijunjung.
Sebagai informasi, panel surya telah terpasang sejak 2 Mei 2025 lalu. Program Sedekah Energi telah berjalan sejak 2022. Sebelumnya, pemasangan berlangsung di beberapa lokasi seperti Nusa Tenggara Barat, Yogyakarta, dan Jawa Barat. Tahun ini, Sumatra Barat menjadi lokasi baru yang menerima manfaat program. Masjid Buya Syafii Maarif merupakan lokasi pemasangan panel surya keenam.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia











































