Candida auris, Khamir yang Resisten Obat Antijamur

Reading time: 2 menit
Jamur ini mampu bertahan hidup di atas permukaan yang kering dan tidak berpori-pori dalam waktu yang lama. Foto: Shutterstock

Candida auris merupakan kelompok khamir yang dapat menyebabkan infeksi serius bagi manusia, termasuk infeksi aliran darah ataupun infeksi luka.

Berasal dari famili Debaryomycetaceae dan berkerabat dengan Babjeviella inositovora, Hyphopichia burtonii, Candida albicans yang menyebabkan sariawan, dan genus lainnya. Kasus penyebaran jamur ini pertama kali terjadi di rumah sakit di Amerika pada tahun 2016 lalu.

Sejak saat itu, jamur ini telah menyebar hingga setengah dari 50 negara bagian Amerika. Sementara itu, jenis jamur ini pertama kali teridentifikasi pada tahun 2009 di Jepang.

Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), infeksi dari jamur ini sulit diobati karena pertumbuhan C. auris tidak terpengaruh oleh obat antijamur. Karena ketahanannya ini, jamur C. auris dapat menjadi wabah terutama di unit perawatan intensif (ICU) dan panti jompo, di mana orang memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum

C. auris berbentuk ovoid atau seperti lingkaran dan tidak membentuk hifa. Umumnya koloni C. auris berwarna merah muda, tetapi dapat juga berwarna putih atau merah. Bahkan pernah ditemukan juga koloninya yang berwarna putih-krem.

Jamur ini dapat berkembang biak dalam kondisi mencapai 42° Celcius serta dapat berkembang dalam larutan dengan konsentrasi garam yang tinggi. Selain itu, jamur ini juga mampu bertahan hidup di atas permukaan yang kering dan tidak berpori-pori dalam waktu yang lama.

Hal inilah yang menjadi sangat merugikan, karena dengan kemampuannya tersebut, jamur ini mampu membentuk koloninya di atas permukaan kulit manusia.

Terdapat 3 alasan mengapa jamur ini perlu kita waspadai kehadirannya. Pertama, jamur C. auris bersifat resisten terhadap obat antijamur yang biasa manusia gunakan mengobati infeksi Candida sp.

Kedua, jamur ini cukup sulit teridentifikasi dengan metode laboratorium standar, dan memerlukan teknologi khusus untuk mengidentifikasinya secara pasti. Ketiga, jamur ini telah banyak menginfeksi pasien rawat inap di rumah sakit. Oleh karena itu penting untuk segera mengetahui kehadirannya agar dapat mengambil tindakan pencegahan khusus untuk menghentikan penyebarannya.

Cara Penularan C. auris

Jamur C. auris memiliki cara penyebaran yang berbeda dari jamur lainnya. Dapat menyebar langsung dari orang ke orang. Setiap orang yang terinfeksi jamur C. auris dapat melepaskan banyak butiran jamur dari kulitnya dan ini dapat mencemari pakaian dan permukaan tempat tidur. Hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya wabah.

Pengobatan Infeksi Jamur C. auris

Meskipun dikatakan resisten terhadap obat-obatan, jamur ini diketahui dapat diobati dengan kelas obat antijamur yang disebut echinocandins. Namun, beberapa infeksi C. auris tetap menjadi resisten sehingga membutuhkan pengobatan dengan dosis tinggi.

Keputusan pengobatan harus dibuat melalui konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan yang berpengalaman dalam merawat pasien dengan infeksi jamur.

Taksonomi Jamur C. auris

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin

Top