Gorila, Kera Besar Bertubuh Kekar dari Afrika

Reading time: 2 menit
Ilustrasi Gorila (Gorilla gorilla). Foto: Shutterstock
Ilustrasi Gorila (Gorilla gorilla). Foto: Shutterstock

Gorila (Gorilla gorilla) merupakan salah satu kera besar yang sudah tak asing lagi bagi kebanyakan orang. Primata bertubuh besar ini berasal dari famili Hominidae, berada dalam satu keluarga dengan manusia sebagai non-human primate. Gorila dan manusia memiliki nenek moyang yang sama sekitar 10 juta tahun yang lalu. Saat ini, terdapat spesies gorila dengan empat subspesies di bawahnya.

Secara garis besar, ada dua spesies primata ini, yakni gorila barat (Gorilla gorilla) dan gorila timur (G. beringei). Kemudian, terbagi lagi menjadi empat subspesies sebagai berikut.

1. Gorila dataran rendah barat (G. gorilla gorilla), mendiami hutan hujan dataran rendah dari Kamerun hingga Sungai Kongo

2. Gorila Sungai Cross (G. gorilla diehli), berada di wilayah hutan kecil sepanjang Sungai Cross yang memisahkan Nigeria dan Kamerun

3. Gorila dataran rendah timur atau gorila Grauer (G. beringei graueri), berada dalam hutan hujan dataran rendah di timur Republik Demokratik Kongo (Kinshasa)

4. Gorila gunung (G. beringei beringei), mendiami hutan hujan pegunungan dan hutan bambu di dataran tinggi utara dan timur Danau Kivu, dekat perbatasan Uganda, Rwanda, dan Kongo (Kinshasa).

Gorila Dapat Berdiri Tegak Seperti Manusia

Primata ini sangat besar dan kuat, tidak memiliki ekor, serta kulitnya berwarna hitam legam. Wajahnya memiliki moncong yang pendek, alis yang menonjol, lubang hidung yang cukup besar, serta mata dan telinganya kecil.

Tubuhnya tertutupi rambut hitam yang kasar, kecuali pada bagian wajah, telinga, tangan, dan kaki. Biasanya, pada jantan yang sudah tua akan beruban dan kemudian hilang seiring pertambahan usia. Hal inilah yang membuat gorila jantan tua dikenal sebagai “punggung perak” atau “gorila silverback”.

Taksonomi Gorila (Gorilla gorilla). Foto: Greeners

Taksonomi Gorila (Gorilla gorilla). Foto: Greeners

Para jantan umumnya berukuran lebih besar dari betinanya. Berat tubuh mereka dapat mencapai 275 kg di penangkaran, sedangkan yang di alam liar memiliki berat rata-rata 180 kg, dengan betina berbobot setengahnya. Jantannya berukuran tinggi hingga 1,75 m dengan lutut yang ditekuk, sementara betina hanya setinggi 1,25 m saja.

BACA JUGA: Maned wolf, Canidae yang Air Seninya Berbau Menyengat

Primata ini dapat berdiri tegak, namun berjalan dengan membungkuk, tangannya melengkung ke depan, dan kepalan tangan yang menyentuh tanah. Jantan yang memiliki tubuh besar, kekar, gigi taring, dan otot rahang, memiliki kekuatan fisik dan sosial yang dominan dalam kelompoknya.

Meskipun begitu, mereka bukanlah satwa yang menjaga teritorinya. Oleh karena itu, tumpang tindih area jelajah antar kelompok sangat sering terjadi.

Termasuk Satwa yang Terancam Punah

Dilansir International Union for Conservation of Nature and Natural Resources, gorila telah dilindungi di seluruh negara yang menjadi area jelajahnya. Namun, serangan penyakit, kerusakan habitat, perubahan iklim turut menjadi faktor yang memengaruhi populasi gorila di habitat aslinya. Sehingga, status konservasinya menurut IUCN ialah terancam punah (critically endangered).

 

Penulis: Anisa Putri

Editor: Indiana Malia

Top