Alsomitra Macrocarpa, Sayapnya Menginspirasi Aviasi Dunia

Reading time: 2 menit
Flora ini unik karena tampak bersayap. Foto: Shutterstock

Jangan terkecoh dengan namanya, Javan cucumber atau mentimun Jawa sejatinya berasal dari pohon anggur tropis keluarga labu. Tanaman bernama latin Alsomitra macrocarpa ini merupakan flora asli Indonesia, yang dapat pula kita temukan di wilayah Malaysia.

Timun Jawa adalah tanaman merambat yang tumbuh pada pohon-pohon tropis. Tumbuhan ini dapat kita kenali dari buahnya yang besar, serta memiliki biji bersayap berukuran 13 cm.

Sayap biji tersebut bahkan mengilhami para ilmuwan untuk membuat model pesawat yang lebih stabil. Riset ini dilakukan oleh peneliti dari University of Tokyo, sejak 39 tahun silam.

Dari klasifikasinya, dapat diketahui bahwa timun Jawa tergabung dalam ordo Cucurbitales dan keluarga Cucurbitaceae. Ia merupakan satu dari 34 spesies Alsomitra yang ada di dunia.

Morfologi dan Ciri-Ciri Alsomitra Macrocarpa

Alsomitra macrocarpa membutuhkan tanaman lain untuk berbiak, mulai dari semai sampai dewasa. Tumbuhan ini tampak berkayu dan mampu berkembang hingga setinggi 30 meter.

Di beberapa daerah, flora yang satu ini bahkan dianggap sebagai hama karena tajuknya. Jika tidak dikontrol secara rutin, tumbuhan tersebut dapat menutupi seluruh permukaan inang.

Uniknya lagi, pertumbuhan mentimun Jawa mengikuti arah sinar matahari. Ia memiliki buah seukuran bola sepak atau kelapa, dengan diameter mencapai 300 mm atau berkisar 30 cm.

Ujung buah tersebut tampak terbuka dengan biji yang tersusun berjajar. Bijinya inilah yang menjelma menjadi benih, sayapnya membuat penyebaran tanaman menjadi tidak terduga.

Sayap Alsomitra macrocarpa berwarna putih kekuningan. Permukaannya agak transparan, serta terdapat lapisan keras berbentuk lonjong dan berwarna cokelat di bagian tengahnya.

Habitat dan Distribusi Alsomitra Macrocarpa

Seperti yang telah disebutkan, timun Jawa tersebar di daerah Asia tropis meliputi Indonesia dan Malaysia. Ia tumbuh di wilayah yang rendah sampai 700 meter di atas permukaan laut.

Di Tanah Air sendiri, tanaman ini dapat kita temukan di Sumatra, Jawa, Bacan, Kalimantan dan Sulawesi. Mereka bahkan menyebar ke Halmahera, Kepulauan Aru, serta Papua Nugini.

Salah satu koleksi Alsomitra macrocarpa terpopuler berada di Kebun Raya Bogor. Di daerah tersebut, tanaman ini biasanya tumbuh pada ketinggian 300 meter di atas permukaan laut.

Tak bisa dipungkiri, bentuk biji yang bersayap mempermudah distribusi timun Jawa. Berkat kemampuan aerodinamisnya, biji tersebut dapat terbawa bahkan sampai ke atas dek kapal.

Melansir berbagai sumber, kecepatan penurunan sayap Alsomitra macrocarpa berkisar 0,4 meter per detik. Sedangkan kecepatan terbangnya ahli sinyalir mencapai 1 meter per detik.

Guna dan Manfaat Alsomitra Macrocarpa

Alsomitra macrocarpa tidak tergolong sebagai tanaman komersial. Meskipun memiliki buah yang besar, bagian tersebut sangat jarang awam konsumsi maupun dijadikan produk olahan.

Begitu pula dengan daun dan batangnya. Sejauh ini satu-satunya manfaat dari flora tersebut adalah sayap bijinya, yang menginspirasi para ilmuwan dalam pembuatan sayap pesawat.

Merujuk riset Akira Azuma dan Yoshinori Okuno, bentuk sayap Alsomitra macrocarpa cocok untuk penurunan ketinggian pesawat. Ini menjadi acuan dalam perkembangan aviasi dunia.

Namun peneliti lainnya, JW Dunne juga berpendapat bahwa bentuk sayap tersebut relatif sulit diarahkan. Ini unggul dalam teknik pitch and roll, namun tidak stabil dari segi navigasi.

Sebagai informasi, pada mulanya ahli mengategorikan timun Jawa ke dalam genus Zanonia. Tapi pada tahun 1843, flora ini kemudian dimasukkan dalam genus Alsomitra oleh Blume.

Taksonomi Spesies Mentimun Jawa

Penulis : Yuhan al Khairi

Top