Hiu Belimbing, Keramahannya Membawa Petaka

Reading time: 2 menit
Disebut hiu belimbing, karena di Indonesia mereka dianggap terlihat seperti buah belimbing. Foto: Inaturalist

Hiu belimbing atau zebra shark memiliki nama ilmiah Stegostoma tigrinum dan berasal dari famili Stegostomidae. Disebut hiu belimbing, karena di Indonesia mereka dianggap terlihat seperti buah belimbing. Meskipun begitu, di sebagian daerah menyebutnya hiu tutul karena corak di tubuhnya yang seperti macan tutul.

Tergabung ke dalam kelompok hiu karpet (Ordo Orectolobiformes) dan berkerabat dengan hiu bongo atau hiu berjalan (Hemiscyliidae), hiu bodoh (Gingly-mostomatidae), hiu kodok (Orectolobidae), dan hiu paus (Rhincodontidae). Memiliki nama ilmiah sinonim di antaranya Stegostoma fasciatum atau Stegostoma varium.

Hiu jenis ini banyak menghabiskan waktunya untuk berdiam diri di dasar perairan atau berenang lambat di dekat permukaan. Memiliki pergerakan yang lambat dan tidak agresif jika didekati, oleh karena itu hiu ini dianggap tidak berbahaya.

Mereka juga tidak merasa terganggu oleh kehadiran para penyelam di sekitarnya, bahkan ketika disentuh mereka hanya akan berenang menjauh tanpa ada serangan balik. Namun, karena keramahannya ini membawa populasi hiu belimbing ke dalam petaka.

Hiu Belimbing Memiliki Ekor yang Panjang

Memiliki ciri khas ekor yang sangat panjang, yakni hampir separuh dari panjang total tubuhnya, membuatnya mudah dikenali. Individu dewasanya berwarna kekuningan hingga cokelat dengan bintik-bintik gelap seperti macan tutul.

Ketika remaja, mereka akan berwarna cokelat hingga kehitaman dengan corak tubuh garis-garis putih terang dan bercak-bercak berukuran besar. Seiring bertambahnya usia, garis-garis tadi akan memecah menjadi bintik-bintik.

Ukuran tubuhnya tergolong sedang, dengan dewasanya berukuran panjang total mencapai 235 cm hingga 354 cm. Sementara anakan hiu berukuran sekitar 20 hingga 35 cm. Melansir dari jurnal oseana, setidaknya hiu belimbing memiliki dua kelompok variasi corak, yaitu corak garis (zebra stripe morph) dan corak pasir (sandymorph).

Mendiami Perairan Dangkal atau Substrat Berpasir

Umum ditemui pada perairan dangkal di sekitar terumbu karang, ataupun pada perairan bersubstrat pasir dengan kedalaman kurang dari 65 meter. Sementara distribusinya meliputi wilayah Indo Pasifik Barat, mulai dari Afrika Selatan, Semenanjung Arab, Palau dan Kepulauan Solomon, Jepang, China, Australia, hingga Indonesia.

Perilakunya yang Tak Agresif Membawa Petaka

Perilakunya yang pendiam, ternyata membawa petaka bagi jumlah populasinya di alam. Mereka jadi mudah untuk masyarakat tangkap dan perjualbelikan, baik untuk hewan peliharaan ataupun sebagai produk olahan.

Oleh sebab itu, IUCN mengategorikan status konservasi hiu belimbing yaitu terancam bahaya (endangered). Hingga saat ini, perdagangannya masih belum CITES atur, dan di Indonesia sendiri hiu jenis ini masih belum pemerintah lindungi.

Meskipun begitu, mengingat masih tingginya aktivitas penangkapan hiu belimbing di alam, perlu diperhatikan bahwa menjaga kestabilan jumlah populasinya di alam juga harus kita lakukan. Tujuannya agar hiu belimbing tetap lestari dan tak menghadapi kepunahan dalam waktu dekat.

Taksonomi Hiu Belimbing

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin

Top