Tupai merupakan hewan endemik di daerah subtopikal dan tropikal seperti Asia Tenggara. Hewan ini termasuk ke dalam Ordo Scandentia dan Famili Tupaiidae. Tupai ditemukan di India, Filipina, Cina selatan hingga di Indonesia seperti Pualu Jawa, Kalimantan, Sumatera, Bali, dan Nias. Habitat alaminya berada pada hutan tropis dan area perkebunan (Kock et al, 2001).
Tupai mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan dan mampu bersaing dalam mendapatkan makanan. Berdasarkan Jurnal Hutan Lestari 2017, terdapat beberapa jenis tupai antara lain, tupai bertitik, tupai tercat (Tupaia picta), tupai ramping (Tupaia gracilis), tupai kecil (Tupaia minor), tupai kekes (Tupaia javanica), dan tupai indah (Tupaia splendidula). Salah satu jenis tupai yang dikenal di Indonesia adalah tupai kekes. Dalam penamaan bahasa Inggris, tupai kekes disebut Horsefield’s treeshrew; trees yang berarti pohon dan shrew artinya tikus.
Baca juga: Celepuk Rinjani Burung Hantu Endemik Pulau Lombok
Secara morfologi, tupai kekes atau tupai jawa (Tupaia javanica) berukuran kecil ramping. Bagian atas tubuhnya sekilas mirip dengan bajing kelapa (Callosciurus notatus). Tubuhnya berwarna kuning, coklat, abu-abu dengan bintik bulu kehitaman. Panjang tubuhnya sekitar 15 sentimeter, sedangkan ekornya lebih panjang dari tubuh yaitu sekitar 18 sentimeter.
Di bagian sekeliling mata dan bahu terdapat warna kuning keputihan. Bagian perut dan bawah kaki berwarna kekuningan sampai keputihan. Ekor tupai memanjang dan melebar, tetapi tidak menebal. Warna ekornya coklat kuning dengan bintik kehitaman. Pada tubuh bagian atas, umumnya berwarna coklat dengan banyak bintik bungalan dan garis tengah hitam di separuh bagian depan. Umumnya, tupai kekes memiliki garis bahu bungulan pucat. Sementara di bagian bawah warnanya jingga kusam dan pangkalan bulu abu-abu pucat.
Tupai kekes aktif di pagi hingga siang hari atau disebut hewan diurnal. Mereka hidup di hutan terbuka dan perkebunan, terutama di tempat dengan banyak pohon kecil. Tupai kekes memiliki sifat agak pemalu. Sepintas, perilakunya serupa dan sukar dibedakan dengan bajing kelapa. Hewan ini senang mencari makanan di pohon-pohon kecil atau perdu yang terbuka atau setengah terbuka.
Karena termasuk binatang omnivora, tupai memakan aneka serangga dan buah-buahan. Mereka juga sering mengunjungi pohon-pohon yang mati untuk mencari serangga di balik kulit kayu kering.
Mengutip theanimalfiles.com, tupai kekes memiliki rasio massa otak dan tubuh tertinggi dari hewan apapun bahkan lebih tinggi daripada manusia. Selain itu mereka memiliki indra pendengaran, penciuman, dan pengelihatan yang berkembang dengan baik.
Penulis: Sarah R. Megumi