Baby Blues Syndrome: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Reading time: 3 menit
Ilustrasi baby blues syndrome. Foto: Freepik
Ilustrasi baby blues syndrome. Foto: Freepik

Sebagian besar ibu dapat mengalami baby blues syndrome setelah melahirkan. Walau terkadang gejalanya terlihat sederhana, baby blues syndrome bisa berdampak negatif bagi ibu dan bayi jika diabaikan dan tidak segera ditangani dengan tepat.

Meskipun kelahiran sang buah hati memberi kebahagiaan tak terkira bagi orang tua, tidak sedikit ibu yang malah mengalami kesedihan atau gangguan mood yang parah pasca melahirkan. Kondisi ini bernama baby blues syndrome

Mengutip Kementerian Kesehatan RI, baby blues syndrome merupakan masalah psikologis yang umum terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Riset menyebutkan bahwa kondisi ini dialami oleh sekitar 60–70% para ibu baru di seluruh dunia.

BACA JUGA: Menjaga Kesehatan Mental: Kenali 4 Cara yang Efektif

Sindrom tersebut cenderung muncul pada hari ke-2 atau ke-3 pascamelahirkan. Pada umumnya akan berlangsung selama beberapa hari dan paling lama hingga 2 minggu.

Simak penjelasan penyebab, gejala, dan cara mengatasi baby blues syndrome berikut ini!

Penyebab Baby Blues Syndrome 

Siloam Hospitals melansir bahwa penyebab dari baby blues syndrome hingga kini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, terdapat beberapa kondisi yang dapat memicu sindrom tersebutyakni sebagai berikut.

1. Sulit Beradaptasi 

Penyebab pertama dari baby blues syndrome adalah kesulitan beradaptasi dari kehidupan sebelum dan sesudah menjadi ibu. Setelah memiliki peran baru yakni sebagai seorang ibu, tentu saja terdapat tanggung jawab besar yang harus diemban.

Tak jarang jika ibu merasa kelelahan untuk mengurus kebutuhan buah hati sendirian, terlebih lagi jika ini adalah pengalaman baru. Itulah sebabnya butuh peran keluarga untuk mencegah ibu mengalami sindrom tersebut.

2. Perubahan Hormon 

Setelah melahirkan, tubuh akan mengalami perubahan kadar hormon yang cukup drastis. Dalam kondisi ini, kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh akan menurun. Hal tersebut dapat memicu terjadinya perubahan suasana hati atau dikenal sebagai mood swing serta perasaan lelah dan tertekan.

3. Kurang Istirahat

Siklus tidur bayi baru lahir yang belum teratur menyebabkan ibu harus terjaga di malam hari dan menyita banyak waktu tidur mereka. Kurangnya waktu istirahat yang terjadi secara terus-menerus ini membuat ibu kelelahan dan tidak nyaman. Hal inilah yang juga bisa memicu gejala baby blues syndrome, seperti perasaan sedih dan mudah tersinggung.

4. Memiliki Riwayat Gangguan Mental 

Wanita dengan riwayat gangguan kesehatan mental lebih berisiko untuk mengalami gangguan psikologis tersebut. Kondisi ini terjadi terutama jika ibu memiliki riwayat gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan cemas, atau bipolar.

Gejala Baby Blues Syndrome 

Baby blues syndrome mempunyai sejumlah gejala yang muncul kepada seorang ibu. Gejala utama sekaligus yang paling mudah terlihat adalah mudah marah dan tersinggung. 

Pengidap sindrom ini sering kali merasa tersinggung dengan perkataan orang lain, meski sebenarnya orang tersebut bermaksud baik. Sindrom ini juga dapat membuat ibu merasa kesal dan marah terhadap bayinya ketika rewel.

Gejala berikutnya adalah mengalami mood swing dan mudah marah. Sebagai tambahan informasi, setelah melahirkan, tubuh seorang ibu mengalami perubahan hormon yang signifikan. Perubahan ini dapat memengaruhi suasana hati dan emosi, menyebabkan ibu merasa lebih sensitif, mudah marah, dan cenderung mengalami perubahan emosi yang ekstrem.

BACA JUGA: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Aktivitas Berikut!

Pengidap sindrom ini juga akan sering menangis tanpa alasan yang jelas. Biasanya, ibu akan menangis secara tiba-tiba dan merasa cemas secara berlebihan terhadap sesuatu.

Gejala selanjutnya adalah mudah merasa lelah dan tidak bertenaga. Hal ini bisa jadi karena tenaga yang banyak terkuras saat proses melahirkan, serta jam tidur yang tidak menentu.

Selain itu, ibu yang baru melahirkan biasanya memiliki nafsu makan yang tinggi, terlebih jika sembari memberikan ASI eksklusif. Sebaliknya, pengidap sindrom ini sering kali merasa tidak bersemangat dan tidak nafsu makan.

Cara Mengatasi Baby Blues Syndrome

Baby blues syndrome umumnya akan mereda dengan sendirinya dalam kurun waktu sekitar 2 minggu. Meski begitu, jika kamu mengalaminya, kelola kondisi dengan baik. Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi sindrom tersebut.

1. Istirahat yang cukup dengan memanfaatkan waktu tidur si kecil untuk beristirahat. 

2. Bercerita dengan orang terdekat seperti membagi kegelisahan dengan keluarga atau teman untuk mengurangi perasaan cemas.

3. Melakukan olahraga secara rutin dapat membantu ibu untuk mengalihkan kegelisahan sekaligus meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur.

4. Mengonsumsi makanan dalam interval teratur dan mencukupi kebutuhan energi tubuh dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

5. Cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk menangani gejala tersebut, terutama jika gejala ini tak kunjung membaik dalam beberapa minggu.

 

Penulis: Maula Sulthoni

Editor: Indiana Malia

Top