Bahaya Penggunaan Gelas Kertas bagi Kesehatan

Reading time: 2 menit
Gelas Kertas
Gelas kertas untuk pelapis minuman. Foto: pexels.com

Pemakaian gelas kertas sekali pakai saat ini sangat populer di masyarakat dunia. Namun, di sisi lain pelapis lilin yang digunakan dalam gelas kertas diketahui dapat menyebabkan masalah kesehatan dalam jangka panjang.

Ketika menyesap teh atau kopi dari wadah kertas sekali pakai, sejumlah partikel lilin otomatis ikut tertelan ke dalam tubuh. Cairan panas yang dituangkan ke dalam gelas secara bertahap melelehkan dan bercampur dengan unsur lain di dalamnya.

Seorang Ahli Gastroenterologi, dr. B. Prabhakar mengatakan kandungan lilin pada gelas kertas memberikan tampilan yang berkilau dan bersih seperti lilin yang digunakan penjual buah pada apel.

Baca juga: Tahu Nigarin, Olahan Sehat Minim Limbah

Ia menuturkan pelapis lilin jika dikonsumsi dapat menumpuk dan menyebabkan kembung, kenyang, dan timbul gas di dalam lambung. Menurutnya penumpukan zat lilin di perut menyebabkan penyumbatan di usus. Namun, kondisi medis ini hanya dialami bila terdapat asupan lilin yang sangat tinggi. “Tubuh kita dapat membuang dalam jumlah kecil. Namun konsumsi dalam jangka panjang dapat menjadi masalah,” ujarnya.

Melansir tribunindia.com, kandungan lilin di lapisan dalam cangkir ini ditemukan dalam kisaran 3,83 persen hingga 4,88 persen. Perpindahan lilin lebih banyak terjadi pada minuman panas dibandingkan minuman dingin. Jumlahnya pun meningkat dengan waktu endap yang lebih lama.

Gelas Kertas

Gelas Kertas. Foto: pexels.com

Semakin lama meminum kopi, teh, atau minuman dingin, semakin tinggi kandungan lilin dalam minuman. Konsumsi rata-rata dua gelas minuman panas per hari dari wadah kertas berlapis lilin menyebabkan konsumsi lilin tahunan meningkat dari 15 gram menjadi 34 gram. Sedangkan untuk minuman dingin jumlahnya mencapai 3,64 gram sampai 5,1 g untuk waktu minum 15 menit.

Bila dikonsumsi dalam jangka panjang, penggunaan gelas kertas ini dinilai dapat memengaruhi kesehatan. Bahan lilin yang meleleh dan masuk ke saluran pencernaan menyebabkan gangguan penyerapan dan masalah kesehatan lain.

Baca juga: Mengenali Hoarding Disorder, Perilaku Menimbun Barang

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Conference on Recent Advancements in Engineering and Technology (ICRAET) 2016, menemukan bahwa kandungan lilin yang bermigrasi ke minuman panas dan dingin sangat berbeda tergantung pada kualitas cangkir kertas.

Divisi Bahan Fungsional dari Institut Tekhnologi Kimia India menyebut bahwa terdapat panduan khusus untuk keamanan pelapis wadah. Lapisan tipis lilin seperti polietena dan parafin digunakan untuk mempertahankan daya tahan produk sehingga menghalangi kertas menyerap cairan.

Produk gelas kertas tidak boleh mengeluarkan cairan beracun. Namun, sebagian besar pabrikan mengabaikan standar tersebut. Produk gelas kertas telah menjangkau pengecer tanpa melewati pemeriksaan kualitas.

Penulis: Ridho Pambudi

Top