Melissa Karim Terapkan Prinsip Zero Waste di Usaha Kulinernya

Reading time: 2 menit
Melissa Karim
Foto : Melissa Karim.

Jakarta (Greeners) – Presenter sekaligus aktris Melissa Karim menerapkan gaya hidup minim sampah melalui usaha kulinernya dengan cara pemanfaatan bahan makanan yang maksimal.

Sejak kecil, dirinya sudah dididik bagaimana caranya harus makan tanpa meninggalkan sisa sama sekali. Sehingga, Melissa menerapkan kebiasaan tersebut dalam usaha kulinernya.

Melissa yang bersama Suami tengah fokus menekuni usaha kuliner Burger ini menuturkan, sebisa mungkin ia meminimalkan sampah makanan yang diproduksi per hari. Dari lima bahan yang digunakan, misalnya, ia berkreasi menjadikannya 8 varian menu sehingga tidak terlalu banyak jenis bahan makanan yang tersisa.

“Aku kan punya usaha F&B kebetulan. Jadi, dalam usaha yang kita lakukan itu tidak menambah nambahi sampah, itu menjadi hal dasar yang aku lakukan. Bukan hanya di rumah makanan itu harus abis, tapi dalam usaha aku, aku berusaha menerapkan zero waste,” katanya pada Conservation Talks – YKAN Bersuara #Untuk​IndonesiaLestari, Kamis (22/04/2021) lalu.

Food waste atau sampah makanan merupakan permasalahan yang serius karena kebiasaan kita yang seringkali membuang buang sisa makanan ternyata memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap lingkungan.

Fakta yang didapat dari Food and Agricultural Organization (FAO) menyebutkan bahwa secara global, satu per tiga makanan yang diperkirakan totalnya adalah 1,3 miliar ton terbuang dengan sia-sia setiap tahunnya. Sedangkan, menurut data yang disampaikan oleh Economist Intelligence Unit (EIU) Indonesia diketahui menyumbang sampah makanan 300 kilogram per orang per tahun.

Melissa mengaku harus kreatif dalam berbisnis makanan dengan memikirkan lingkungan. Walaupun, dirinya tak menampik bila dalam pemanfaatan bahan masakannya memang masih ada sampah yang dihasilkan, namun tidak banyak.

Ia pun mengingatkan tentang pentingnya snowbolling effects yakni proses yang dimulai dari keadaan awal, kecil namun signifikan dan dibangun di atas dirinya sendiri, lalu berkembang menjadi lebih besar. Hal ini ia terus terapkan dalam upaya memperbaiki lingkungan.

“Yang namanya conversation itu harus, we have to keep conversation going, supaya mengingatkan orang-orang, semoga bukan cuma yang participate di acara ini, tapi juga orang-orang yang terlibat di acara ini bisa jadi virus yang positif in a good way for they surrondings jadi bisa snowbolling effects,” Melissa menekankan.

Berharap Keberadaan Mangrove Lebih Dikenal Oleh Masyarakat

Perempuan yang aktif sebagai penyiar radio ini juga turut menyampaikan keprihatinannya terhadap hutan mangrove yang kurang disukai oleh masyarakat terutama anak-anak muda. Walaupun manfaatnya yang sangat membantu alam menjaga bumi. Namun, hutan mangrove kurang dipedulikan karena rupanya yang tidak sebagus objek alam lainnya.

“Hutan mangrove itu kurang instagramable. Lightsnya pasti kurang banyak. Ya karena its really not sexy enough untuk di highlight. Jadi, kalau orang gak tau betapa pentingnya kita melestarikan itu kayaknya gak jadi pilihan utama untuk orang pergi ke tempat alam,” ujarnya.

Oleh karenanya, kedepannya Melissa Karim berharap masyarakat bisa mengetahui manfaat dari mangrove ini melebihi apa yang hanya terlihat dari luarnya.

Penulis: Dewi Purningsih

Top