Gaya Hidup
Di beberapa daerah di Jakarta, air bersih masih menjadi masalah. Untuk mencegah kita dari mengonsumsi air yang tercemar, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan.
Melalui studi dan riset, para ilmuwan menyatakan kebenaran terhadap beberapa trik sederhana rumahan yang digunakan untuk meringankan penyakit. Ini tiga diantaranya.
Trinity, travel writer yang telah mengunjungi 79 negara di dunia ini kecewa karena pernah menyaksikan sampah dibuang begitu saja ke laut. Ia mengingatkan bahwa perilaku bersih harus dimulai dari diri sendiri.
XXLab merupakan inisiatif dari 5 wanita dari Yogyakarta. Mereka mengembangkan SOYA C(O)U(L)TURE, yaitu kain berbahan dasar limbah dari pabrik tahu dan tempe.
Devocean, sebuah penyedia elemen fesyen di Florida, Amerika Serikat, mendedikasikan penjualan produknya untuk pemeliharaan laut, khususnya konservasi penyu laut.
Kini di Jepang muncul kelompok minimalis, yaitu orang-orang yang hidup dengan sederhana. Oleh pelakunya, gaya hidup ini memberikan ketenangan pikiran, selain juga minim jejak karbon.
Penyanyi legendaris Indonesia Iwan Fals tidak hanya sekadar berlagu. Ia dan komunitas penggemarnya, Komunitas OI dan Komunitas Tiga Rambu, juga melakukan aksi nyata untuk lingkungan.
Tidak banyak pelengkap mode yang dapat memberi pesona lebih bagi pemakainya. Hal inilah yang ditawarkan oleh Secret Wood Rings. Cincinnya tidak hanya mempercantik jemari, namun juga membawa keindahan alam yang misterius.
Emma Watson kembali menunjukkan dukungannya pada produk-produk fesyen “hijau”. Sepanjang tur promosi film terbarunya “Beauty and The Beast”, ia tampil chic dan fashionable dalam balutan busana yang diklaim ramah lingkungan.
Menurut data WHO, jumlah penderita kanker di dunia terus meningkat sekitar 20% per tahun. Hasil riset Kementrian Kesehatan tahun 2013, prevalensi kanker 1,4 dari 1000 penduduk Indonesia atau sekitar 347.792 orang terdiagnosis kanker.
Dapatkah mode menjadi media untuk membuat perubahan terhadap persoalan kemanusiaan? Angela Luna, seorang desainer sosial menjawabnya.
Di usianya yang masih 22 tahun, Boyan Slat sudah sibuk memikirkan cara untuk membersihkan laut. Ya, membersihkan laut yang maha luas ini dari sampah!
Melalui buku ‘Erna Witoelar, Membangun Jembatan’ kita dapat mengikuti pengalaman luar biasa mantan Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah Indonesia ini dalam mengembangkan gerakan konsumen, lingkungan dan filantrofi Indonesia.










































