Iwan Fals: Kita Harus Merawat Pohon. Itu Harga Mati!

Reading time: 2 menit
iwan fals
Iwan Fals. Foto: greeners.co/Ramandha Suci Marchita

Jakarta (Greeners) – Jika dulu lirik lagu-lagunya didominasi isu-isu sosial dan politik, kini Iwan Fals kerap mengangkat tema-tema lingkungan dalam musiknya. “Musik saya itu. Saya memang pemusik tapi saya tertarik dengan persoalan-persoalan alam,” kata Iwan Fals kepada Greeners saat ditemui dalam acara peluncuran fitur baru Google di kawasan Jakarta Selatan, belum lama ini. Dalam acara itu pun Iwan Fals membawakan lagunya yang bertajuk Pohon Untuk Kehidupan.

Penyanyi legendaris Indonesia ini tidak hanya sekadar berlagu. Ia dan komunitas penggemarnya, Komunitas OI dan Komunitas Tiga Rambu, juga melakukan aksi nyata untuk lingkungan. “Masing-masing (komunitas) ini ada kegiatan sendiri-sendiri tapi juga ada kegiatan lingkungan, seperti donor darah, peduli sampah, tanam pohon. Itu (kegiatan) rutin,” ujarnya.

Lebih lanjut Iwan Fals mengatakan bahwa Indonesia yang berada di lintasan khatulistiwa dikaruniai tanah yang subur dan kekayaan alam yang melimpah. Kondisi ini pula yang membuat pohon mudah tumbuh di Indonesia dan persediaan air menjadi berlimpah. Namun, tidak berarti semua potensi ini bebas disia-siakan.

“Di Afrika ada 17 juta orang kelaparan, orang krisis air, sementara kita berlimpah-limpah. Kenapa kita sia-siakan? Mumpung belum kekeringan semua, ayo kita sama-sama merawat alam. Jangan sembarangan menggunakan tanah untuk pembangunan yang enggak ada hubungannya dengan alam,” kata pemilik nama lengkap Virgiawan Listanto ini.

Pelantun lagu Bento ini mengingatkan bahwa bongkahan es di Kutub Utara dan Selatan sudah banyak yang mencair sehingga daerah-daerah pesisir terancam tenggelam. Indonesia juga turut menanggung dampak buruk dari negara-negara yang mengedepankan industri namun meminggirkan pelestarian lingkungan.

“Betul, mungkin yang bikin kacau negara-negara industri, kita yang kena getahnya. Jadi, jangan mengeluh. Kodrat kita adalah pepohonan, ya sudah kita rawat itu. Enggak perlu bikin pesawat, tanam pohon yang benar saja,” katanya.

Manfaat merawat pohon pun tidak hanya akan dirasakan oleh Indonesia tapi juga dunia. Pasalnya, luas hutan dunia semakin hari semakin berkurang sementara populasi penduduk dunia terus meningkat.

“Dunia berharap sama kita. Dunia melihat kita sebagai paru-paru. Nah, kalau kita kehilangan paru-paru , kiamat ini! Mau mendapat intensif apa enggak, kita harus merawat pohon. Itu sudah harga mati, tidak ada pilihan lain kalau mau menyelamatkan bumi,” ujar Iwan Fals.

Penulis: Renty Hutahaean

Top