Anak Negeri Tawarkan Rancangan Sepatu dari Kertas Kraft

Reading time: 2 menit
Sepatu dari Kertas Kraft
Sepatu dari kertas kraft. Ilustrasi: shutterstock

Data Kementerian Perindustrian 2018 menunjukkan Indonesia berada di posisi ke-empat produsen sepatu dunia. Produksi alas kaki di Indonesia mencapai 1,41 miliar pasang. Jumlah ini setara dengan 4,6 persen total produksi dunia. Mengingat masifnya produksi sepatu, tidak heran bila produsen selalu menggali ide baru.

Inovasi sepatu juga acapkali datang dari dalam negeri. Oskar Judianto dan Puti Aqila dari Universitas Esa Unggul, ikut serta menawarkan rancangan inovasi sepatu. Alih-alih menggunakan kulit hewan, kulit sintesis, kanvas atau karet, duo Oskar dan Puti merancang sepatu model d’Orsay berbahan kertas kraft.

“Kertas kraft merupakan jenis kertas olahan melalui proses kraft, yang menghasilkan kertas dengan kekuatan yang tahan akan sobekan,” ungkap Oskar dan Puti dalam Jurnal Desain Idea Universitas Esa Unggul.

Lebih jauh, Oskar dan Puti menjelaskan kertas kraft diproduksi dari chemical pulp. Bahan ini memiliki elastisitas tinggi sehingga tahan terhadap sobekan. Kertas ini pun sering ditemukan sebagai bahan sisa pabrik.

Baca juga: Lemari Pendingin dan Penyimpan Makanan Fleksibel

Kertas kraft

Kertas kraft yang digunakan sebagai bahan pembuat sepatu direndam dengan air garam agar lebih tebal dan lentur. Ilustrasi: shutterstock

Sepatu Kertas Kraft: Upaya Pengembangan Produk Berkelanjutan

Oskar dan Puti memilih kertas kraft sebagai upaya pengembangan produk berkelanjutan. Rancangan mereka menggunakan material yang bersahabat dengan alam.  Teknologi yang dipilih pun minim penggunaan zat kimia.

Dalam proses pembuatan sepatu, lanjutnya duo penulis, kertas kraft direndam dengan air garam agar lebih tebal dan lentur. Setelah itu, kertas dapat dengan mudah dibentuk menjadi sepatu. Selain kertas kraft, material pendukung yang digunakan antara lain paperboard untuk sol, pelapis sepatu, dan pelapis luar sepatu tahan air.

Pada tahap desain, sepatu ini mengusung konsep clean design, desain bersih. Desain ini mereka pilih untuk mewujudkan kesan minimalis. Oskar dan Puti pun mengakui sepatu rancangannya masuk ke dalam kategori slip-on, bagian belakang sepatu berpotongan rendah agar mempermudah pemakaian. Sepatu rancangan mereka setinggi bawah mata kaki, tanpa jahitan pemisah antara komponen (plain toe).

Baca juga: Limbah Kulit Jeruk Ubah Baterai Litium-Ion Bekas Jadi Baru

“Terdapat teknik khusus agar material ini dapat dibentuk menjadi sebuah alas kaki. Konsep desain yang akan diterapkan yakni clean minimalist dengan menampilkan tekstur asli dari kertas dan menggunakan bentuk yang tidak rumit,” tulis kedua peneliti.

Model d’Orsay merupakan model sepatu yang dapat dipadukan dengan banyak model busana. Desain ini tidak terkesan terlalu mewah, namun masih cukup formal. Sepatu dengan model ini dapat digunakan untuk berbagai kesempatan dan menjaga penggunanya untuk tetap modis dan elegan.

Penulis: Mega Anisa

Editor: Ixora Devi

Top