Kitro Merekam Semua Sampah yang Dibuang

Reading time: 2 menit
Kitro
Foto: www.kitro.ch

Tempat sampah Kitro dijuluki tempat sampah pintar karena membantu mengurangi sampah makanan. Benda ini mengambil foto apa saja yang dibuang ke dalamnya. Ia menimbang dan mengirimkan data jenis sampah ke komputer dengan sistem kecerdasan buatan (Al) untuk memberitahu sifat alami makanan.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB menyebut sampah makanan adalah masalah di dunia. Sepertiga dari makanan yang diproduksi berakhir di tempat sampah sebagai limbah. Sementara lebih dari 800 juta orang tidur dalam keadaan kelaparan setiap malam. Sekarang, perusahaan teknologi asal Swiss ini membantu penyedia makanan dan perhotelan untuk melakukan pengelolaan sampah melalui inovasi Kitro.

Tempat sampah pintar Kitro diinisiasi oleh Anastasia Hofmann dan Naomi Mackenzie. Ide mereka tercetus ketika belajar di sekolah manajemen perhotelan. Sebab, aktivitas hotel biasanya menghabiskan banyak waktu untuk melayani makanan para tamu yang lapar. Sayangnya, banyak makanan yang tidak dimakan dan dibuang sehingga berakhir menjadi sampah. Inovasi ini membantu mengurangi panganan dan pengeluaran yang terbuang.

Baca juga: Tempat Sampah Cantik dari Ban Bekas

Beberapa restoran menggunakan tempat sampah ini untuk mengoptimalkan pemesanan makanan. Mereka juga dapat mencari tahu ragam makanan yang paling diminati tamu. Dengan mengidentifikasi apa yang tidak dimakan dan seberapa banyak pengaruhnya terhadap pembiayaan bisnis.

Inovasi Kitro dilengkapi dengan kamera yang dapat memotret semua sampah. Setiap kali sesuatu ditambahkan, alat ini akan menimbang tempat sampah dan mengambil gambar fotonya. Dengan teknologi kecerdasan buatan, Kitro dapat menentukan jumlah dan proporsi berbagai jenis sampah makanan selama periode tertentu.

Hasil dokumentasi sisa makanan dalam grafik seperti ini dapat membantu menabung lebih dari 100.000 dollar per tahun dan mengurangi sampah makanan hingga 40 persen. Jean-Vital Domezon, Manager Umum Hotel D’Angleterre di Jenewa, Swiss, mendeskripsikan bagaimana sistem Al dapat membantu mengidentifikasi jumlah tomat yang dibuang.

Tempat Sampah Kitro

Tempat Sampah Kitro. Foto: www.kitro.ch

“Saat makan pagi, ketika kamu menerima telur urak arik, terdapat tomat ceri yang mendekorasi piring. Lalu kami sadari, berkat Kitro ternyata tidak ada yang memakan tomat tersebut. Jadi, apa tujuannya menaruh tomat ceri jika tidak ada memakannya? Sekarang, kami lebih memerhatikan bagaimana makanan tersaji, tentu saja tanpa tomat,” ucap Jean dikutip dari weforum.org.

Kitro telah membantu menghitung sejumlah hotel dan bisnis makanan untuk para kliennya.  Kini inovasi ini akan digunakan dan dipamerkan di pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Pada pertemuan Davos 2020, tempat sampah pintar ini akan berada di tiap pusat kongres. Tujuannya untuk mengedukasi berapa banyak makanan dan apa saja yang menjadi sampah. Selain itu, Kitro juga bermanfaat untuk mempertimbangkan apa yang bisa dilakukan untuk membuang lebih sedikit makanan.

Penulis: Sarah R. Megumi

Top