Pemanasan Suhu Global Ancam Kepunahan Kadal

Reading time: 2 menit
Peningkatan suhu, yang terjadi akibat tingginya tingkat emisi global, ternyata berdampak pada kehidupan reptil jenis kadal.

(ScienceDaily) – Pemanasan suhu global dapat menyebabkan kepunahan kadal. Peningkatan suhu, yang terjadi akibat tingginya tingkat emisi global ternyata berdampak pada kehidupan reptil jenis kadal. Jika peningkatan suhu terus berlanjut, diperkirakan 20 persen spesies kadal yang ada akan punah pada tahun 2080.

Peneliti dari Universitas California, Barry Sinervo, bersama kolega penelitiannya dari seluruh penjuru dunia menyimpulkan hal ini setelah melakukan perbandingan studi di lapangan atas populasi kadal di Meksiko dengan data lain di seluruh dunia.

Sinervo, yang memimpin penelitian ini, melakukan survey atas populasi jenis kadal selama satu dekade di Meksiko. Selama waktu tersebut Sinervo menyimpulkan kenaikan temperatur suhu global memengaruhi kelangsungan 12 persen populasi kadal langka.

Sinervo mulai memfokuskan perhatiannya pada kepunahan kadal setelah dia melihat sebuah kecenderungan yang tampak selama melakukan pekerjaan lapangan di Perancis. Dia mengidentifikasi pola mengkhawatirkan dari grafik kepunahan kadal dengan peneliti Prancis, Jean Clobert dan Benoit Heulin.

Berdasarkan temuan itu mereka menghubungi rekan-rekannya di seluruh dunia – Jack Miles Situs dan Donald di Amerika Serikat, Fausto Méndez-de-la-Cruz di Meksiko, dan Carlos Frederico Duarte Rocha di Brazil. Kolaborasi global pun terjadi.

“Seberapa cepat kadal-kadal di bumi beradaptasi dengan peningkatan suhu global? adalah sebuah pertanyaan yang penting,” kata Sinervo

Setelah mengompilasinya dengan data dari penjuru dunia, Sinervo dan koleganya mempelajari efek peningkatan suhu pada tubuh kadal, dan membuat sebuah model resiko kepunahan pada berbagai spesies kadal di seluruh dunia, yang sekarang sudah hampir punah. Model ini jadi informasi bagi peneliti mengenai bagaimana pola kepunahan ini akan berlanjut pada masa datang.

Tim peneliti kemudian mengumpulkan berbagai jenis kadal dari 200 wilayah berbeda di Mexico. Menurut tim peneliti, suhu di daerah tersebut telah berubah terlalu cepat bagi kadal disana. Tim peneliti menyimpan model tersebut tersebar di beberapa lokasi di Meksiko, yaitu lokasi yang populasi kadal telah punah, lokasi populasi kadal hampir punah, dan lokasi populasi kadal yang masih terus berkembang.

“Ada periode hari ketika kadal tidak dapat keluar, dan pada dasarnya harus mundur ke tempat-tempat dingin,” kata Sinervo. “Ketika mereka tidak keluar, kadal tidak dapat makanan Jadi kita bisa memperkirakan berapa banyak waktu yang membuat kadal itu terusir karena suhu. Sehingga, kami mampu membuat parameter untuk model global kami.”

Model yang dibuat oleh peneliti-peneliti dunia ini menggambarkan bila kecenderungan peningkatan temperatur global akibat emisi karbondioksida terus bertambah, sekitar 6 persen spesies kadal akan punah pada tahun 2050. Jumlah 20 persen spesies kadal pun diperkirakan akan hilang dari planet bumi pada 2080.

Sinervo mengatakan, “Kita melihat spesies yang hidup di dataran rendah mulai berpindah ke dataran tinggi. Perpindahan ini secara perlahan mengakibatkan species dataran tinggi terancam kehidupannya apabila mereka (spesies dataran tinggi) tidak bisa berevolusi dengan baik.”

Walaupun begitu, prediksi tahun 2080, menurut Sinervo bisa saja berubah jika manusia berhasil menghambat pemanasan global.

“Jika pemerintah dunia dapat menerapkan perubahan terpadu untuk membatasi emisi karbondioksida kita, maka kita dapat menekuk kurva skenario tingkat kepunahan,” simpul Sinervo. Jumlah spesies kadal di seluruh dunia saat ini sekitar 1200 jenis.

Top