Stop Sampah Plastik Bandung Ditargetkan Beredar Bulan ini

Reading time: 2 menit
Pemerintah Kota Bandung akan segera mengedarkan himbauan pembatasan penggunaan kemasan kantong plastik “Targetnya bulan ini surat edaran itu sudah tersebar.....

(greenersmagz.com) Pemerintah Kota Bandung akan segera mengedarkan himbauan pembatasan penggunaan kemasan kantong plastik. “Targetnya bulan ini surat edaran itu sudah tersebar,” tutur Ayu Sukenjah dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandung.

Sebelumnya, pada bulan April 2010, walikota Bandung Ayi Vivananda menjanjikan himbauan pemerintah kota untuk menyosialisasikan pembatasan penggunaan plastik di kota Bandung direalisasikan pada Juni 2010.

Ayu Sukenjah menunjukkan hasil survey yang pernah dilakukan pada tahun 2006-2007, timbunan sampah plastik di kota Bandung bisa mencapai 1625 meter kubik per hari. Pegawai BPLH kota bagian Rehabilitasi Lingkungan tersebut memaparkan hal ini dalam diskusi publik respon himbauan pemkot tentang pengurangan penggunaan kantong plastik di Hotel Aston, Braga, Bandung (19/5).

Diskusi publik ini diprakarsai oleh Forum Hijau Bandung (FHB), sebuah wadah silaturahmi para pemangku kepentingan lingkungan yang terbuka umum di Kota Bandung.

M. Bijaksana Junerosano, salah satu pengurus harian FHB, mengharapkan adanya kepastian dari pemerintah mengenai himbauan pengurangan penggunaan kantong plastik di Kota Bandung. “Apakah mau lewat pendekatan yang tegas atau pendekatan edukasi,” tutur sarjana lingkungan ITB ini.

“Bila tegas, maka hasilnya bisa instant. Contohnya seperti aturan penggunaan helm berlogo SNI. Ketika dituntut secara hukum maka orang akan memenuhi syarat itu karena takut hukuman,” ujar Sano.

Ada dua jenis plastik secara umum, yaitu thermoplast dan thermoset. Thermoplast, tutur Ayu, memiliki ciri antara lain bila dipanaskan bisa dibentuk baru sehingga dapat didaur ulang.  Sedangkan, thermoset adalah plastik yang tergolong sekali buat. “Hal tersebut karena sifatnya yang tidak bisa dibentuk lagi menjadi bentuk barang baru,” ujar Ayu.

Ayu menuturkan pengurangan sampah plastik adalah hal yang mendesak, karena plastik memiliki kandungan yang berbahaya bagi kesehatan dan merusak lingkungan.

Sampah plastik dapat disebut sebagai sampah beracun, berbahaya, dan berbahaya. Salah satu bahan yang berbahaya dari plastik adalah klorin. “16 persen produksi plastik mengandung klorin,” papar Ayu.

Dampak negatif dari plastik bisa dihambat diantaranya dengan melakukan tiga hal, yaitu: konsep daur ulang atau menggunakan kembali, stop kemasan plastik, atau dengan barang subsitusi (kemasan kertas dan bio-plastic).

Meskipun, jumlah keseluruhan sampah plastik masih dibawah total sampah basah, Ayu menjelaskan, sampah plastik paling bandel karena tidak terurai dalam waktu dekat, melainkan ratusan tahun. (dk)

Top