pemanasan global
Penguin chinstrap adalah salah satu spesies Spheniscidae yang mendiami kawasan pantai serta pulau-pulau di Pasifik Selatan dan Samudra Antartika. Mereka merupakan kelompok satwa yang unik karena memiliki “pita hitam” kecil […]
Jakarta (Greeners) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengajak masyarakat berkontribusi menekan penyebaran virus Covid-19 sekaligus memulihkan lapisan ozon dan mencegah pemanasan global. Dunia memperingati hari ozon setiap […]
Dengan perubahan iklim global, pohon-pohon di seluruh dunia bertumbuh dengan cepat, namun di daerah urban yang panas pepohonan tumbuh lebih cepat.
Mendekati tahun 2100, dunia dengan peningkatan suhu mencapai 3.4˚C mungkin akan menjadi realitas yang harus dihadapi oleh generasi mendatang.
Analisa tahunan dari Global Carbon Project (GCP) mengatakan bahwa pertumbuhan emisi global di tahun 2017 terjadi akibat pertumbuhan emisi di Cina dan negara berkembang lainnya, dan target Paris bisa tidak tercapai.
PBB memprediksi dunia akan menghangat sekitar 3 derajat Celcius pada tahun 2100 meskipun negara-negara di dunia berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2015.
Lautan Pasifik memasuki fase tidak-begitu-panas lagi, sebagai bagian dari siklus alami jangka panjang, namun kini sudah hampir mencapai akhir. Hal ini menjelaskan adanya penurunan nyata pada laju perubahan iklim.
Tahun 2017 ditetapkan menjadi satu dari tiga tahun dengan suhu terpanas. Selain itu, rekor cuaca ekstrim paling tinggi juga terjadi di tahun ini.
Untuk menangkal panas yang kian menyengat, para pekerja kontraktor kota Los Angeles di AS menyiapkan siasat dengan teknologi aspal dingin.
Dua penelitian terpisah, tentang lebah dan kura-kura, mengkonfirmasikan bahwa peningkatan level karbon dioksida dan suhu planet dapat berdampak buruk bagi kehidupan liar.
Dengan berkurangnya es, maka akan lebih banyak ruang bagi kehidupan liar Antartika untuk bisa berkembang. Namun, hal tersebut bukan kabar yang baik bagi yang sudah berada di sana lebih dahulu.
Manusia tidak bisa hanya menanam untuk keluar dari masalah ini: pepohonan tidak bisa menyerap jumlah karbon dioksida di atmosfer yang terus-menerus meningkat.
Sebuah kerjasama para ilmuwan internasional berhasil menemukan lahan hutan yang jauh lebih besar daripada luasan Uni Eropa.