Styrofoam
Plastik Detox adalah kampanye nonprofit yang bergerak untuk mengkampanyekan pengurangan kemasan plastik sekali pakai di hulu yang dikhususkan bagi pengunjung dan para pebisnis lokal, seperti toko, kafe dan restoran.
Dua orang siswi kelas XII SMAN 1 Kedungpring, Lamongan membuat kemasan alternatif pengganti styrofoam yang mereka namakan Biofoam Engkong. Kemasan ini terbuat dari tanaman enceng gondok yang banyak ditemukan di daerah mereka.
Ulat tepung (Tenebrio molitor) ternyata berjasa bagi lingkungan. Serangga kecil ini ternyata mampu mencerna styrofoam menjadi kotoran yang bisa diurai lingkungan.
Pada Minggu (9/4) lalu, melalui instagram, Walikota Bandung Ridwan Kamil berterimakasih kepada salah satu perusahaan consumer goods yang mengubah kemasan styrofoam pada produknya. Sebenarnya, apa bahaya styrofoam bagi kesehatan?
Bandung’s Mayor, Ridwan Kamil, made headline in virtual world after he announced the ban on Styrofoam for food packaging which will take effective on November 1st, 2016.
Jakarta (Greeners) – Fenomena banjir yang selalu melanda DKI Jakarta mendapat perhatian khusus dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). Organisasi yang bergerak pada bidang pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati ini […]
Jakarta (Greeners) – Tong! Tang! Teng! Tung! Tang! Teng! bam! bam! Suara dentuman perkusi dari tong bekas menggema ke seluruh gedung pameran Pekan Lingkungan Indonesia (PLI) 2012. Dengan asik Ismail […]