Bappenas Bakal Susun Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel

Reading time: 2 menit
Bappenas akan menyusun peta jalan dekarbonisasi industri nikel. Foto: WRI Indonesia
Bappenas akan menyusun peta jalan dekarbonisasi industri nikel. Foto: WRI Indonesia

Jakarta (Greeners) – Kementerian PPN/Bappenas akan menyusun peta jalan dekarbonisasi industri nikel. Peta jalan ini merupakan solusi bagi industri nikel untuk menerapkan operasional secara berkelanjutan. Khususnya untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dan emisi gas rumah kaca (GRK).

Dalam prosesnya, Bappenas juga bekerja sama dengan WRI Indonesia sebagai lembaga riset independen yang akan berkontribusi menyeluruh. Hal ini mencakup penelitian, analisis data, serta perancangan rekomendasi kebijakan. Langkah itu untuk mendukung penurunan emisi sepanjang rantai pasok industri nikel di Indonesia.

BACA JUGA: Aliansi Sulawesi Tolak Rencana Cawapres tentang Hilirisasi Nikel

“Penyusunan peta jalan dekarbonisasi industri nikel akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Mulai dari sektor swasta, berbagai kementerian atau lembaga teknis, hingga akademisi untuk membahas sejumlah tantangan dan penerapan solusi untuk industri nikel yang berkelanjutan,” kata Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas, Vivi Yulaswati di Jakarta, Rabu (3/4).

Menurutnya, dekarbonisasi industri nikel dapat berkontribusi besar dalam agenda pembangunan transformasi ekonomi sesuai visi Indonesia Emas 2045. Di lain sisi, transformasi ekonomi juga ditargetkan menjadi strategi kunci di dalam dokumen perencanaan jangka menengah untuk membawa Indonesia keluar dari middle income trap.

Bappenas akan menyusun peta jalan dekarbonisasi industri nikel. Foto: WRI Indonesia

Bappenas akan menyusun peta jalan dekarbonisasi industri nikel. Foto: WRI Indonesia

Peta Jalan Bantu Capai Target Pengurangan Emisi

Vivi menambahkan, peta jalan dekarbonisasi industri ini dapat menyelaraskan ambisi ekonomi dengan pencapaian target pengurangan emisi. Hal itu sesuai dengan komitmen Indonesia dalam Perjanjian Paris.

“Hal ini dapat ditempuh melalui penciptaan ekosistem industri nikel yang berkelanjutan, memperhatikan lingkungan, dan beretika, seiring dengan misi untuk menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan mampu bersaing di pasar global,” ungkapnya.

BACA JUGA: Walhi : Target Awal Pengurangan Emisi Indonesia Belum Tercapai

Sementara itu, Direktur Program Iklim, Energi, Kota, dan Laut WRI Indonesia, Almo Pradana mengatakan bahwa sebagai pemain global, poros pemanfaatan nikel Indonesia harus berdasar pada prinsip pembangunan rendah karbon. Indonesia perlu menciptakan industri yang produktif sekaligus mengimplementasikan proses produksi dan produk yang rendah emisi.

“Menyertai pelaksanaan hilirisasi nikel dengan dekarbonisasi menjadi krusial. Sebab, tidak hanya mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, melainkan juga meningkatkan daya saing di pasar global yang semakin hijau,” imbuh Almo.

Dengan demikian, target peta jalan dekarbonisasi adalah mampu menjadi panduan dalam menjadikan dekarbonisasi nikel sebagai kunci transisi energi Indonesia dan dunia.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top